Dark/Light Mode

Jokowi Ke Korsel, Sejumlah Kerja Sama Ekonomi Disepakati

Selasa, 26 November 2019 16:30 WIB
Presiden Jokowi didampingi para menteri di Korsel. (Foto: Kemenko Perekonomian)
Presiden Jokowi didampingi para menteri di Korsel. (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kunjungan Presiden Jokowi ke Korsel untuk menghadiri ASEAN-Korea Commemorative Summit di Korea Selatan (Korsel) menghasilkan sejumlah kerja sama ekonomi hingga kerja sama regional dan global lainnya.

Khusus di bidang ekonomi, Jokowi dan Presiden Korsel menyambut baik selesainya perundingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). “Dalam pertemuan bilateral, kedua kepala negara berharap proses legal scrubbing bisa selesai pada awal 2020 sehingga bisa segera ditandatangani,” ujar Airlangga dalam keterangannya.

Terkait investasi, sambung Airlangga, Jokowi menyambut baik masuknya investasi dari Hyundai Motor senilai 1,5 miliar dolar AS. Jokowi juga mendorong realisasi investasi Korea di Indonesia, yaitu LG Chem (industri baterai lithium) dan LG Internasional (industri makanan dan minuman serta internet of things (IoT).

Baca juga : Bamsoet Harap Kerja Sama Indonesia-Rusia Terus Ditingkatkan

Dalam kesempatan ini, ada 3 (tiga) dokumen kesepakatan yang ditandatangani, antara lain: Joint Declaration on the Final Conclusion of the Negotiations of the Republic of Korea – Republic of Indonesia Comprehensive Economic Partnership (CEPA); Perjanjian Bebas Visa Bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas Indonesia-Korea; dan MoU Concerning Technical Cooperation on Capital City Relocation and Development.

“Jokowi menyambut baik kerja sama teknis pembangunan ibu kota baru Indonesia dengan konsep smart, safe, green, inclusive and resilient city,” ujarnya.

Delegasi RI juga menghadiri ASEAN-Republic of Korea (RoK) CEO Summit. Secara umum, pertemuan ini membahas visi dan kebijakan masing-masing negara, masa depan bisnis di Korea dan negara ASEAN serta networking bagi pelaku bisnis kedua belah pihak. 

Baca juga : Jokowi Ajak Kerja Sama Perusahaan Korsel Bangun Ibu Kota Baru Di Kaltim

Airlangga menjelaskan, pihak Indonesia menyampaikan 3 terobosan yang perlu dilakukan ASEAN dan Korea di era “age of disruption” ini. Pertama, pembangunan infrastruktur yang berkualitas. Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Ketiga, pengembangan energi terbarukan. 

Menurutnya, Korea adalah salah satu mitra strategis khusus, investor terbesar ke enam dan partner bisnis tradisional Indonesia.  “Untuk itu, Presiden mengundang 10 pemilik/pimpinan dari perusahaan besar Korea Selatan dan KADIN Indonesia untuk berdiskusi dengan para investor Korea tentang realisasi maupun rencana pengembangan investasi di Indonesia,” terang Airlangga. 

Pemerintah Indonesia juga menekankan bahwa di tengah ketidakpastian global, Indonesia justru memiliki beberapa keunggulan komparatif. Mulai dari tenaga kerja dengan usia produktif yang besar, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik yang terjaga, terbuka terhadap pasar global, serta komitmen kuat untuk melakukan simplifikasi dan deregulasi kebijakan. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.