Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jelang HUT OPM, Temui Tokoh Adat Papua
Mahfud Berusaha Jadi Pemadam Api
Minggu, 1 Desember 2019 05:08 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah serius betul menjaga keamanan di Papua. Jelang perayaan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang biasa dirayakan 1 Desember, sejumlah pejabat tinggi datang ke Papua. Menko Polhukam Mahfud MD ikutan turun menemui para tokoh adat. Eks Ketua MK itu berusaha jadi pemadam api.
Selain Mahfud, setidaknya ada empat pejabat tinggi yang datang ke Papua. Mereka Mendagri Tito Karnavian, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis.
Kelima pejabat itu datang tidak secara bersamaan. Lebih dulu tiba adalah Panglima TNI dan Kapolri. Mereka tiba di Jayapura pada 27 November 2019. Dari Jayapura, keduanya geser ke Jayawijaya, dan Mimika. Dua hari kemudian Tito datang menyusul ke Mimika. Kemarin, Mahfud dan John Wempi Wetipo ikut menyusul ke Jayapura.
Menurut Mahfud, keberadaan sejumlah pejabat di Papua menujukkan bahwa keadaan Bumi Cenderawasih dalam kondisi aman. “Kalau negara gawat, kan tidak pejabatnya yang datang makan di warung-warung kecil, artinya biasa-biasa saja di sini,” kata Mahfud di Jayapura, kemarin.
Baca juga : Kapolda Minta Warga Papua Tak Terpancing Hoaks
Menurut Mahfud, kekhawatiran warga menjelang 1 Desember terlalu berlebihan. Pasalnya fakta di lapangan menunjukkan hal berbeda. Ia melihat bahwa situasi keamanan di Papua sangat kondusif. “Kalau ada letupan- letupan kecil itu biasa dan bukan hanya di sini. Secara umum, Papua jauh lebih aman dibandingkan dua-tiga minggu sebelumnya,” kata Mahfud.
Dalam kunjungan itu, Mahfud mengadakan pertemuan dan berdialog dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat Papua di Jayapura. Dialog ini diikuti oleh sedikitnya 80 tokoh dari seluruh kabupaten kota dan seluruh wilayah adat se Papua. Para tokoh masyarakat dan tokoh adat Papua menyambut baik upaya pemerintah membuka dialog dengan masyarakat Papua, yang diwakili oleh para tokoh adat.
Mahfud menyampaikan, bahwa sejak awal pemerintah selalu ingin mema- jukan Papua sama dengan daerah lain. “Pemerintah melakukan diskriminasi yang baik, yang berbentuk afirmasi, untuk memajukan Papua agar bisa sama dengan daerah-daerah lain yang lebih dulu maju, misalnya dengan Undang-undang otonomi khusus yang tidak dimiliki oleh daerah lain,” kata Mahfud.
Menurut dia, tujuan dilakukannya dialog untuk mendengarkan usulan dari masyarakat Papua. “Mari kita menatap ke depan untuk maju bersama, dengan cita-cita dan tujuan yang sama,” ucapnya.
Baca juga : Tokoh Sumut Dukung Suhendra Jadi Kepala BIN
Beberapa masukan dari para tokoh antara lain, agar warga dan pengusaha Papua dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur. Juga soal penerapan otsus, yang dinilai tidak konsisten dan kerap tidak diterapkan di lapangan. Mahfud menyatakan, terima kasih atas berbagai masukan dari para tokoh, yang akan dikaji jalan keluarnya.
Sebaliknya, para tokoh dan pemerintah provinsi berharap semoga dengan dialog yang dibangun Menko Polhukam seperti ini bisa membawa perubahan yang baik bagi pemerintah, khususnya dalam periode kedua pemerintahan Jokowi.
Sementara itu, sebanyak 600 personel TNI-Polri disiagakan di Mimika, jelang HUT OPM. Ratusan personel ini ditempatkan di 58 titik yang tersebar mulai dari Kota Timika hingga pinggiran kota. Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan, penem- patan personel di 58 titik itu bukan karena daerah rawan, tetapi untuk mendekatkan aparat keamanan dengan masyarakat setempat.
Hal ini juga untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat, agar masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa. Selain itu, apabila ada gangguan kamtibmas di lingkungan masyarakat bisa langsung ditangani dengan cepat. “Kami tempatkan personel TNI-Polri di 58 titik tersebut untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat,” kata Era usai memimpin apel konsolidasi TNI-Polri di Lapangan Timika Indah, kemarin.
Baca juga : Bamsoet Bangga Jokowi dan Kiai Maruf Jadi Keluarga Besar Pemuda Pancasila
Era juga telah meminta kepada seluruh personel yang sudah ditempatkan agar dapat segera membubarkan kumpulan massa yang berpotensi mengganggu kamtibmas, bila itu ada. Untuk itu, Era meminta kepada pihak-pihak yang ingin mengganggu kamtibmas pada 1 Desember agar segera mengurungkan niatnya, sebab akan ditindak tegas.
“Jangan coba-coba mengganggu keutuhan NKRI. Apabila besok ada pengibaran bendera Bintang Kejora, akan langsung kita amankan,” tegas Era. Selain penempatan personel, kata Era, pihaknya juga melakukan patroli dan razia di titik-titik yang sudah ditentukan. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya