Dark/Light Mode

PUPR dan Kemenlu Pantau Tempat Tinggal Pekerja Imigran

Selasa, 14 April 2020 07:50 WIB
Ilustrasi pekerja imigran yang masuk ke Indonesia.
Ilustrasi pekerja imigran yang masuk ke Indonesia.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melakukan kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mengidentifikasi tempat tinggal pekerja imigran yang pulang ke Indonesia. 

Selanjutnya, akan disiapkan Program Padat Karya Tunai (PKT) di daerah tempat tinggal mereka. 

"Kita identifikasi dari mana asalnya. Kita siapkan Program PKT hingga di desa. Jadi setelah isolasi mandiri bisa bekerja di PKT sudah kita siapkan," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono saat jumpa pers terkait Program PKT di Kantor Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (13/04).
 
Adapun anggaran Program PKT di antaranya, digunakan untuk  P3TGAI yang tersebar di 10 ribu lokasi dengan anggaran Rp 2,25 triliun. 

Baca juga : Deal, Pemain dan Staf Klub Italia Sepakat Potong Gaji

Saat ini, sebanyak 761 lokasi P3TGAI sudah  tahap sosialisasi dan 224 lokasi yang tersebar di 9 provinsi sudah melaksanakan kegiatan konstruksi fisik, seperti Kepulauan Riau, Lampung, Jambi, dan NTT. 

Anggaran per lokasi sebesar Rp 225 juta. Selanjutnya, pembuatan ABSAH mencakup 94 lokasi yang tersebar di 10 Balai Wilayah Sungai dengan biaya Rp 0,038 triliun. 

Di bidang jalan dan jembatan, berupa pemeliharaan rutin jalan sepanjang 47.017 km dengan anggaran Rp. 0,518 triliun. Misalkan  untuk pembersihan median jalan, pengecatan marka dan berem. 

Baca juga : Kementan Dorong Pengunaan KUR untuk Tingkatkan Usaha Peternakan

Selain jalan, juga dilakukan pemeliharaan rutin jembatan yang menggunakan skema swadaya masyarakat sepanjamg 496.080 meter dengan anggaran Rp 110 miliar, misalkan untuk pengecatan rangka jembatan.

Sedangkan di bidang permukiman  dilaksanakan PKT PISEW di 900 kecamatan dengan anggaran Rp 540 miliar, TPS-3R di 106 lokasi dengan anggaran Rp 0,063 triliun, PAMSIMAS di 4.717 lokasi dengan anggaran Rp 1,120 triliun dan SANIMAS di 1.028 lokasi dengan anggaran Rp 391 miliar. 

Bidang permukiman adalah program KOTAKU di 364 kelurahan dengan anggaran Rp 382 miliar. 

Baca juga : Positif Covid-19, Tentara AS Meninggal Setelah Sepekan Dirawat

Terakhir di bidang perumahan dilaksanakan PKT peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 208.000 unit dengan anggaran Rp 4,354 triliun dan pembangunan baru rumah swadaya sebanyak 12.000 unit dengan anggaran Rp 459 miliar yang  dilaksanakan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.