Dark/Light Mode

Tiga Menteri Bicara Bangsa Mandiri

Luhut: Ekonomi Kita Tidak Berkiblat Ke AS Atau China

Jumat, 8 Februari 2019 07:05 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi pembicara di Seminar Nasional di Hotel Sheraton, Surabaya (7/2) sebagai rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019. (Foto: Istimewa).
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan saat menjadi pembicara di Seminar Nasional di Hotel Sheraton, Surabaya (7/2) sebagai rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Luhut baru terbang lagi pukul 12 siang. Sampai Surabaya, eks Kepala Staf Presiden ini ngebut menuju lokasi dan naik podium. Mengenakan kemeja putih, Luhut masih tampak bersemangat. Padahal pesawatnya delay kurang lebih 3 jam.

Seperti biasa, bicaranya tegas dan berapi-api. Apa yang disampaikan? Luhut menegaskan bahwa ekonomi yang dibangun saat ini tidak berkiblat pada Amerika atau pun China. Luhut kemudian menceritakan bagaimana China bisa begitu cepat membangun ekonominya.

Baca juga : Menko Darmin: Ekonomi Kita Tahan Banting

Negeri Tirai Bambu itu kini bahkan menjadi negara dengan ekonomi terkuat kedua. Menyaingi Amerika Serikat. Padahal tahun 2000 China masih berada di peringkat kelima. Kata Luhut,salah satu faktor kebangkitan ekonomi China dikarenakan banyak tumbuh usaha kecil kemasyarakatan atau UMKM.

Tentu Indonesia harus belajar. Apalagi Indonesia punya lebih banyak potensi UMKM untuk dikembangkan. Hanya saja, belajar dari China bukan berarti mengubah arah pembangunan. Bangsa ini harus tetap mandiri tidak bergantung pada negara lain.

Baca juga : Rute Kuala Lumpur-Banyuwangi Kerek Ekonomi Daerah

“Presiden Jokowi sudah mengatakan bahwa ekonomi kita tidak berkiblat ke AS ataupun ke China, kita harus bisa membangun ekonomi kita sendiri,” ucap Luhut.

Sementara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan kontribusi manufaktur Indonesia terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) me￾nempati peringkat lima besar dengan capaian 20,5 persen pada tahun 2017.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.