Dark/Light Mode

Anggarkan Rp 2 M Untuk Penelitian

Menteri Bambang Ajak Diaspora Pulihkan Ekonomi Pasca Corona

Kamis, 23 April 2020 15:14 WIB
Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro (Foto: Istimewa)
Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/ Ka-BRIN) Bambang Brodjonegoro mengarahkan para peneliti di Tanah Air untuk berkolaborasi dengan 165 ilmuwan diaspora.

“Tahun ini, topik penelitian yang diusulkan agar fokus mendukung penanganan permasalahan Covid-19 mulai dari public health, medicine, engineering, pemanfaatan big data, dan bagaimana penanganan masalah ekonomi setelah pandemi berakhir, serta ketahanan sosial masyarakat,” ungkap Bambang.

Bambang menjelaskan, dirinya mendorong peneliti di dalam negeri bermitra dengan diaspora bertujuan untuk memajukan riset dan penelitian di dalam negeri.

Baca juga : Jokowi Minta Kementerian Dan Lembaga Buka Data Corona

“Indonesia memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM) ungul yang tersebar di banyak negara. Mereka tersebar di seluruh dunia, seperti di Amerika Serikat, Kanada, negara-negara Eropa, Jepang, Australia, serta Timur Tengah,” jelasnya.

Menurut Bambang, pihaknya melibatkan para diaspora sebab keberadaan orang Indonesia yang menetap di luar negeri terabaikan. Padahal, mereka memiliki potensi berkontribusi untuk negara.

Dia yakin menggandeng ilmuwan diaspora bisa menjadi jalan untuk membawa ilmuwan dalam negeri menuju gerbang pengetahuan dunia. Keberadaan mereka bisa dimanfaatkan sebagai teman berdiskusi dan tukar penga laman. Pemerintah berharap program tersebut dapat berkelanjutan.

Baca juga : Kemenkop dan UKM Anggarkan Rp 200 M Untuk Pelatihan Online KUMKM

“Apabila jembatan (kerja sama peneliti diaspora dengan di dalam negeri) sudah kokoh dibangun, budaya riset nasional akan lebih berkualitas,” imbuhnya.

Bambang mematok setiap kegiatan penelitian harus memberikan kontribusi ilmiah yang signifikan bagi ilmu pengetahuan serta menjadi solusi terhadap permasalahan nasional.

“Saya berharap peneliti diaspora yang tersebar di banyak negara dapat berkontribusi demi kemajuan bangsa. Terutama untuk penanganan Covid-19 di Indonesia,” ujar menteri yang gemar olahraga bulutangkis itu.

Baca juga : KLHK Kucurkan Rp1,01 Triliun Untuk Petani Hutan Terdampak Virus Corona

Bambang menyebutkan, pemerintah menyediakan anggaran riset sebesar Rp 2 miliar per tahun per topik. Dana itu bukan dari APBN. Anggaran itu disediakan oleh pendanaan Lembaga Pengelola dana Pendidikan (LPDP) dan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI). Sehingga penggunaannya lebih fleksibel dan sederhana.

Ini akan memudahkan peneliti untuk fokus pada riset dan inovasinya, tanpa dibebankan administrasi yang rumit. [TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.