Dark/Light Mode

KLHK Manfaatkan Produksi Hutan Untuk Energi Terbarukan

Kamis, 21 Mei 2020 21:53 WIB
Bambang Hendroyono
Bambang Hendroyono

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dipimpin Siti Nurbaya Bakar memberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) untuk petani.

Izin HTI ini untuk memanfaatkan dan mengelola kawasan hutan dengan fungsi Hutan Produksi (HP). Hasilnya, akan digunakan untuk pemanfaatan pemenuhan bahan baku kayu, bahan baku kertas (pulp) atau untuk kepentingan energi terbarukan.

Plt Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL), Bambang Hendroyono menyampaikan, selain memanfaatkan hutan produksi untuk kepentingan bisnis, pemegang izin HTI memiliki kewajiban melakukan kelola sosial dan pemberdayaan masyarakat. 

Dalam mendukung hal tersebut, APP Sinar Mas yang menaungi beberapa IUPHHK memiliki Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang memiliki tujuan menekan kebakaran hutan dan lahan. 

Selain itu, DMPA juga berfungsi untuk memberdayakan masyarakat desa dalam konsesi maupun sekitar konsesi melalui pengelolaan tanaman kemitraan di dalam areal kerja perusahaan. 

Baca juga : PGN Jamin Pasokan dan Layanan Gas Aman Selama Lebaran

Adapun jenis–jenis tanaman yang dikelola oleh masyarakat desa binaan adalah jahe, kunyit, lengkuas dan hasil hutan bukan kayu seperti madu dan lainnya. 

Selain APP Sinarmas, lanjut Bambang, Royal Utama Group yang menaungi IUPHHK PT Lestari Asri Jaya (LAJ) dan PT Wana Mukti Wisesa (WMW), juga melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan kehutanan di sekitar areal kerjanya.

Dalam situasi pandemi ini, APP Sinar Mas melalui DMPA terus meningkatkan produksi jahe merah dan madu untuk mendukung kebutuhan jahe dan madu di masa pandemi yang meningkat. 

Peningkatan produksi jahe merah dilaksanakan oleh APP Sinar Mas pada Desa Binaan di PT Wirakarya Sakti Provinsi Jambi, dan peningkatan produksi madu kelulut yang dilaksanakan pada Desa Binaan PT Finnantara Intiga di Kalimantan Barat. 

Selama pandemi, produksi tanaman jahe merah meningkat 2 kali lipat menjadi 350 kg per bulan, serta produksi madu meningkat 3 kali lipat menjadi 100 kg per bulan.

Baca juga : Kemhan Tambah Pasokan Paket Makanan Untuk Tim Medis Covid-19

“Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada Mei dan Juni curah hujan akan menurun di beberapa wilayah. Program DMPA diharapkan dapat menekan kebakaran hutan dan lahan akibat metode bertanam tradisional,” ujar Bambang, Kamis (21/05).

Selain itu, APP Sinar Mas kata Bambang, telah menyumbangkan masker dan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Sementara, kelompok tani DMPA binaan perusahaan di Desa Dataran Kempas, Jambi pun telah menyumbangkan 2.000 masker kepada masyarakat lainnya.

Pada masa pandemi, LAJ dan WMW telah menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dan obat herbal, seperti jahe dan buah semangkuk (tempayang), yang merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari petani binaan kepada 184 orang tenaga medis di Tebo, Jambi.

PT. LAJ dan PT. WMW melakukan pemberdayaan masyarakat pada 10 Kelompok Tani Hutan (KTH) di dalam dan sekitar area kerja seperti, Desa Balai Rajo, Desa Sungai Karang, Desa Napal Putih, Desa Pemayungan, Desa Kuamang dan beberapa desa lainnya di Kabupaten Tebo, Jambi, dengan jumlah 333 petani yang bergabung. 

Baca juga : Sandiaga Uno Paparkan Peluang Investasi Di Sektor Kesehatan Sampai Energi Terbarukan

Program ini juga menyasar tiga kelompok Suku Anak Dalam (Orang Rimba) yang tinggal di area kerja perusahaan.

“Program kemitraan dan pemberdayaan masyarakat ini memberikan bantuan peningkatan kapasitas pengelolaan tanaman karet dengan teknologi terkini. Perusahaan mengajak warga untuk menggunakan lahan secara intensif dengan pertanian terpadu guna memperkuat ketahanan pangan. Sejumlah kelompok tani hutan juga mendapatkan bantuan benih unggul, pupuk, peralatan pertanian, transfer teknologi dan pendampingan sehingga dapat membudidayakan komoditas pangan seperti padi, sayur-mayur, ikan lele, ikan nila, dan buah-buahan di lahannya. Lalu, hasil produksinya berupa karet, sayur mayur dan buah buahan juga diserap oleh perusahaan sesuai harga pasar sehingga pendapatan mereka meningkat,” tutur Bambang.

PT LAJ dan PT WMW terus melakukan program kemitraan dan pemberdayaan di masa pademi dengan memberikan berbagai bantuan bagi masyarakat dan bersama - sama pemerintah daerah melakukan edukasi dan sosialisasi. 

Hal ini sebagai wujud partisipasi aktif perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah menanggulangi penyakit yang diakibatkan oleh virus Covid-19.

“KLHK mengharapkan bahwa dengan peran aktif pemegang izin HTI dalam masa pandemi dapat membantu perekonomian masyarakat di sekitar areal konsesi IUPHHK,” 
jelas Bambang. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.