Dark/Light Mode

Sandiaga Uno Paparkan Peluang Investasi Di Sektor Kesehatan Sampai Energi Terbarukan

Jumat, 15 Mei 2020 18:29 WIB
Sandiaga Uno Paparkan Peluang Investasi Di Sektor Kesehatan Sampai Energi Terbarukan

RM.id  Rakyat Merdeka - Sandiaga Uno meminta para pengusaha tak menyerah atau putus asa dengan kondisi ekonomi Indonesia yang tergerus akibat pandemi virus corona (Covid-19). Sandi meyakini, ada peluang usaha di balik bencana yang membuat sejumlah sektor usaha stagnan, bahkan lumpuh.

Hal tersebut diungkapkan Sandi dalam Webinar yang disiarkan langsung lewat akun facebook @sandiaga Salahuddin Uno, Jumat (15/5). 

Dalam pertemuan online hasil kerja sama dengan para pengusaha yang tergabung dalam duabelasbros itu turut hadir Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Executive Director duabelasbros Jimmy Siauw.

Dalam paparannya Sandi mengungkapkan, ada satu optimisme di dunia investasi, terutama dunia investasi global dalam keadaan yang tidak pasti saat ini. 

“Kita kadang-kadang bertanya bahwa sekarang harga-harga bergejolak, masih ada ruang nggak dari sisi positifnya untuk hal-hal yang selama ini membawa kita untuk mendapatkan hasil yang positif dalam kinerja investasi kita?" tutur Sandi.

Menjawab pertanyaan tersebut, Sandi merujuk investment guru dari banyak pengiat investasi, yaitu Warren Buffet. Dia mengutip pernyataan yang kerap dilontarkan Warren Buffet, yakni 'Be fearful when others are greedy and be greedy when other fearful'. Atau bisa diterjemahkan, begitu pasar bergejolak dan menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan para investasi, itulah saat yang tepat  melakukan investasi.

Baca juga : Konsentrasikan Satpol PP Awasi Pasar Tradisional

Putra Mien Uno ini juga memaparkan karakter mandarin yang diajarkan para mentornya. Yakni, "Wei-ji". Wei berarti berbahaya, sedangkan Ji berarti peluang.

“Ini karakter mandarin yang selalu diajarkan oleh mentor-mentor saya, bahwa di setiap krisis itu selalu ada dua sisi mata uang di koin yang sama," ungkap Sandi. 

Bahaya dan kesempatan, selalu berada dalam satu kesatuan. "Di tengah-tengah ketidakpastian, kita memerlukan satu pendekatan bahwa kita harus selektif, bahwa ternyata ini juga memberikan banyak sekali peluang," imbuh dia. 

Sandi bilang, investasi saat ini bisa dilakukan di pasar maupun bursa di seluruh dunia yang sekarang tengah bergejolak. "Banyak investor yang menjual posisi-posisi mereka dalam portofolio dan akhirnya juga banyak usaha-usaha untuk melambatkan investasi sekarang," ungkap Sandi. 

“Di balik ini semua ada peluang yang cerah, jika kita jeli untuk melihat sektor-sektor mana yang bisa kita investasikan dan kita memiliki target-target yang jelas," tambahnya. 

Beberapa sektor yang menjanjikan, menurut Sandi, di antaranya sektor kesehatan, baik dari fasilitas maupun alat-alatnya. Kemudian sektor teknologi. Terutama, teleconferencing. 

Baca juga : PUPR Tawarkan Investasi 6 Proyek Jalan Tol dan Jembatan

“Semua berlomba berinvestasi di online meeting maupun juga event organizer daripada teleconferencing ini," imbuh eks Wagub DKI Jakarta ini. 

Berikutnya adalah pendidikan online, yang dalam bahasa kerennya adalah MOOC, akronim dari Masive Online Open Course. Peluang muncul dari perubahan gaya pendidikan yang selama ini hanya dilakukan dalam satu kelas. "Luar biasa pertumbuhannya, bisa sampai 120 sampai 160 persen," jelas Sandi.

Sektor selanjutnya adalah makanan. Baik bahan makanan berupa frozen food (makanan beku) maupun fast food (makanan cepat saji) yang sudah terhubung dengan digital atau E-Commerce.

Kemudian, Biotech. Sektor usaha ini maju pesat lantaran banyak perusahaan yang bergerak di sektor itu tengah berlomba-lomba mencari cara untuk menghentikan virus corona.

Lalu, sektor legal. "Kemarin saya diskusi dengan Hotman Paris Hutapea ternyata permintaan atas jasa hukum, terutama yang terkait dengan digital ini juga meningkat," beber Sandi. 

Terakhir, sektor Clean Energy atau energi terbarukan yang ramah lingkungan. Sandi menyebut, selama masyarakat berdiam diri di rumah, perubahan lingkungan terjadi. Langit membiru. Udara lebih segar. Ke depan, masyarakat akan lebih sadar untuk mencari pengganti energi yang merusak lingkungan. 

Baca juga : BI Siapkan Uang Tunai Rp 157,96 Triliun Untuk Ramadan Dan Lebaran

Sandi pun menilai, secara umum, dunia investasi, baik di pasar modal maupun sektor riil masih memiliki peluang yang menjanjikan. Karena itu dia meyakini,  ekonomi dunia yang tengah dihantam saat ini akan kembali bangkit pasca pandemi.

Kebangkitan sudah mulai terlihat lewat Kurva V. Kurva tersebut menggambarkan kondisi kemerosotan ekonomi yang kemudian naik secara signifikan. Sandi berharap ekonomi Tanah Air berada dekat dengan titik terendah dari kurva V tersebut. Dengan begitu, ekonomi Indonesia bisa lekas melesat pasca pandemi.

"Harapan kita V-nya tidak terlalu dalam dan durasi daripada V ini tidak terlalu luas seperti ini, tapi justru sedikit lancip supaya tidak terlalu lama terjadinya turbulensi dari pasar ini," ungkap Sandi. 

“Kita harus gunakan satu pendekatan bahwa kalau kita mencoba berinvestasi di titik terendah, kita tidak akan dapat bisa membidik titik terendah tersebut," imbuhnya. 

Menutup Webinar, Sandi mengajak masyarakat  berdoa agar krisis ini segera berlalu.

“Amin. Dan kita juga berharap bahwa pandemi Covid-19 ini tidak terlalu lama terjadi, sehingga kita bisa segera rebound," tutupnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.