Dark/Light Mode

Tak Marah Dengan Cuitan Bos Bukalapak Yang Singgung Presiden Baru

Jokowi: Stop Aksi Uninstall Bukalapak

Sabtu, 16 Februari 2019 15:22 WIB
CEO & Pendiri Bukalapak Achmad Zaky saat berdialog dengan Presiden Jokowi (tengah), yang didampingi Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki (baju putih) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (batik hijau). (Foto: Twitter Pramono Anung)
CEO & Pendiri Bukalapak Achmad Zaky saat berdialog dengan Presiden Jokowi (tengah), yang didampingi Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki (baju putih) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (batik hijau). (Foto: Twitter Pramono Anung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky yang menyebut kata-kata "Presiden Baru" dalam cuitan Twitter-nya, ternyata tidak membikin panas kuping Presiden Jokowi.

Ia bahkan meminta masyarakat untuk menghentikan aksi uninstall (menghapus aplikasi) Bukalapak, yang kini marak terjadi. Aksi tersebut muncul sebagai respon kekecewaan pendukung Jokowi, terhadap cuitan Zaky.

Jokowi mengingatkan, masyarakat harus bijak dan matang dalam menyikapi permasalahan yang ada. Pernyataan itu disampaikan Presiden dalam konferensi pers seusai bertemu dengan CEO dan Pendiri Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2). "Karena itu, saya ajak hari ini untuk hentikan, untuk stop uninstall Bukalapak. Stop. Kita harus dorong anak-anak muda yang memiliki inovasi dan kreativitas untuk maju," kata Jokowi.

Baca juga : Bukalapak Kena Kapak

Ditegaskan, pemerintah ingin mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki bisnis offline (luar jaringan) untuk masuk sistem online (dalam jaringan) seperti marketplace (pasar elektronik).

"Karena itu, pemerintah harus mendorong unicorn (perusahaan rintisan teknologi yang memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS), agar memiliki ruang untuk berkompetisi dengan negara-negara lain," ujar Jokowi.

Ikhwal kejadian ini bermula saat Zaky melalui akunnya @achmadzaky, Kamis (14/2), mengomentari anggaran pemerintah untuk sektor riset dan pengembangan yang dinilainya masih minim. Menurutnya, omong kosong industri 4.0 jika anggaran riset dan pengembangan negara seperti saat ini.

Baca juga : Jokowi: Transportasi Online Adalah Pekerjaan Masa Depan

Dia pun menunjukkan data perbandingan dana riset dengan negara-negara lain. Zaky membandingkan anggaran Indonesia dengan berbagai negara lainnya seperti di Amerika sebesar 511 miliar dolar AS, China 451 miliar dolar AS, Jepang 165 miliar AS, Jerman 118 miliar dolar AS, Korea 91 miliar dolar AS, Taiwan 33 miliar dolar AS, Australia 23 miliar dolar AS, Malaysia 10 miliar dolar AS, Singapura 10 miliar dolar AS, dan Indonesia 2 miliar dolar AS.

Nah, di penghujung cuitan, Zaky berharap ada perubahan lewat pilpres tahun ini. “Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin,” kicaunya.

Setelah cuitan itu meluncur, pendukung Jokowi pun langsung bereaksi. Ngamuk, mengkritik, dan menyerang. Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily turut menyayangkan kicauan Zaky. “Sangat disayangkan Achmad Zaky men-tweet yang terkesan ‘melupakan’ upaya Pak Jokowi, yang banyak memberikan perhatian terhadap industri digital Bukalapak ini,” kata Ace.

Baca juga : Bandar Narkoba Danai Terorisme Di Indonesia

Zaky lalu minta maaf lewat serentetan kicauannya. Khususnya, kepada para pendukung Jokowi. “Buat pendukung Pak Jokowi, mohon maaf jika ada yang kurang sesuai kata-kata saya. Jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri, sama-sama orang Solo. Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya,” cuitnya.

Tapi, meski sudah minta maaf, Zaky tetap di-bully. Berbagai tagar saling salip di trending topic. Netizen pendukung Jokowi mengusung tagar #uninstallbukalapak. Sebaliknya, para pendukung ganti Presiden mengusung #dukungbukalapak dan #uninstalljokowi.

Namun, Jokowi kembali menunjukkan kebesaran dan keluasan hatinya. Tak tersulut emosi. "Jangan sampai bisnis e-commerce di Indonesia terganggu jika gerakan #Uninstallbukalapak berlanjut. Sebab, Bukalapak menjadi salah satu empat dari unicorn Indonesia. Ini kebanggaan kita. Jangan rusak oleh hal-hal seperti itu. Hentikan uninstall Bukalapak," tegas Jokowi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.