Dark/Light Mode

Pandemi Covid-19 Memaksa BUMN Go Digital

Erick: Direksi Yang Tidak Capai Target, Saya Copot

Jumat, 19 Juni 2020 06:51 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan wartawan senior Rakyat Merdeka Kiki Iswara dalam acara Ngopi Yuk Spesial yang disiarkan di Facebook dan YouTube, Kamis (18/6).
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan wartawan senior Rakyat Merdeka Kiki Iswara dalam acara Ngopi Yuk Spesial yang disiarkan di Facebook dan YouTube, Kamis (18/6).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir menyiapkan berbagai cara agar BUMN bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Di antaranya, memaksa BUMN Go Digital, merombak dan merampingkan BUMN. Erick juga akan mencopot direksi yang tak capai target.

“BUMN harus menjadi lokomotif dalam menjaga dan mengembangkan food security maupun energy security. Istilah kerennya, kalau anak muda bilang prime mover. Direksi dan komisaris kalau nggak siap berubah, KPI (key performance indicators) nggak jelas, ya kita copot. Susah amat,” pesan Erick saat berbincang dengan Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara dalam acara ngopi Yuk bertemakan "BUMN Berjuang Di Tengah Pandemi Covid19", kemarin.

Baca juga : Wamendes Resmikan Desa Digital Cirangkong, Subang

Erick menjelaskan, saat ini ada tiga tahapan pemilihan Direksi dan Komisaris BUMN. Pertama, assessment. Dia sedikit memodifikasi tahapan ini. Selain mengedepankan akhlak, petinggi BUMN harus melek digital. Seperti digital leadership, global bussiness, customer focus, building strategic partnership, dan lainnya.

Kedua, melibatkan menteri terkait. “Karena, tidak mungkin BUMN karya tidak punya hubungan baik dengan Pak Basuki (Kementerian PUPR), nggak mungkin. Ini yang coba kita pastikan,” Erick memberi contoh pelibatan Kementerian PUPR dengan berbagai BUMN Karya.

Baca juga : Pandemi Covid-19 Ubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap RUU Cipta Kerja

Dan yang ketiga, mendengarkan pasar. Alasannya, jika ingin membangun ekosistem yang baik, seorang direksi atau komisaris harus diterima pasar. Tujuannya, agar tercipta sistem yang transparan untuk memastikan 5 tahun lagi BUMN berubah.

Dalam merombak Direksi dan Komisaris BUMN, Erick juga memastikan, tidak mudah dirayu maupun ditekan-tekan. “Saya tidak takut diancam-ancam. Karena loyalitas saya jelas, ke Bapak Presiden. Karena saya pembantunya beliau,” tegasnya.

Baca juga : Siloam Hospitals Sediakan Layanan Home Care Penyakit Jantung

Seperti apa perubahan BUMN ke depan yang akan digeber Erick? kata dia, ke depan BUMN tidak lagi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Rencana ini sudah dibicarakan dengan Presiden, Menteri keuangan, maupun komisi VI DPR. Nantinya, BUMN akan menggunakan 1 persen dari dividen. Dengan begitu, BUMN tidak memikirkan uang cepat.

Terkait dampak Covid-19, Erick menuturkan, Covid-19 memaksa BUMN melakukan segala percepatan. Apalagi dia mendapat info dari banyak ekonom dunia, bahwa Indonesia merupakan negara besar. Karena punya pasar dan sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah. Hanya saja, kedua hal itu belum cukup.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.