Dark/Light Mode

Awal 2021, Vaksin Covid Mulai Diproduksi di Tanah Air

Senin, 20 Juli 2020 19:33 WIB
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro di acara RMInsight yang diselenggarakan Rakyat Merdeka, Senin (20/7). (Foto: Istimewa)
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro di acara RMInsight yang diselenggarakan Rakyat Merdeka, Senin (20/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro optimis vaksin Corona akan segera hadir di masyarakat. Perhitungannya, awal tahun 2021 vaksin sudah bisa diproduksi dan diedarkan ke seluruh masyarakat Indonesia.

“Ada kemungkinan produksi di atas 300 juta ampul. Minimum 50 persen vaksin Merah Putih (dalam negeri) lainnya berbagai kerjasama asing terutama Sinovac,” ujar Bambang di acara RMInsight bertajuk Produk Anti Covid Buatan Kemenristek, yang diselenggarakan Rakyat Merdeka secara virtual, Senin (20/6).

Baca juga : Hari Ini, Grab Mulai Beroperasi Di Kota Bekasi

Bambang merinci, saat ini setidaknya ada dua pekerjaan vaksin yang meilibatkan Biofarma, BUMN pembuat vaksin plat merah. Yaitu, vaksin Merah Putih yang dikerjakan di dalam negeri, dan vaksin Sinovac, perusahaan vaksin asal China.

Menurut Bambang vaksin Sinovac berkembang cukup baik. Ia menjadi salah satu dari tiga vaksin Covid sedunia yang menunjukkan tren positif. Berbasis pada virus yang dilemahkan, awal Agustus ini Sinovac akan masuk uji klinis tahap ketiga. Artinya, medio Agustus-Oktober, akan kelihatan hasilnya.

Baca juga : Vaksin Covid-19 Made In Indonesia Diprediksi Rilis Pertengahan 2021

Bambang menjelaskan kalau hasil uji klinis cocok maka segera diuji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jika semuanya lancar, maka awal tahun 2021 vaksin siap diedarkan kepada sekitar 260 juta warga Indonesia.

“Kalau mulus, baik vaksin merah putih maupun asing, kita butuh semuanya. Karena vaksin yang dibutuhkan sangat besar, 260 juta. Kemungkinan terjadi booster atau revaksinasi juga,” ucapnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.