Dark/Light Mode

Inilah Tanda-tanda Kebangkitan Inovasi dan Kemandirian Indonesia

Vaksin Merah Putih Menuju Titik Terang

Senin, 10 Agustus 2020 07:13 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro (tengah) melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/7). (Foto: Kemenristek BRIN)
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro (tengah) melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/7). (Foto: Kemenristek BRIN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tanda-tanda kebangkitan inovasi Indonesia makin terlihat. Salah satunya, upaya menghadirkan vaksin corona buatan dalam negeri bernama Vaksin Merah Putih.

Saat ini, Vaksin Merah Putih sudah menuju titik terang. Untuk menghadirkan vaksin, ada dua skema yang dipakai pemerintah. Pertama, bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal China, Sinovac. Kedua, memproduksi vaksin secara mandiri yang kemudian diberi nama Vaksin Merah Putih.

Baca juga : Yasonna: Permintaan Mereka Kami Berikan Tanpa Diminta

Presiden Jokowi menugaskan langsung Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) untuk membawahi Konsorsium Penelitian Covid-19. Pemerintah menunjuk lembaga Biologi molekuler Eijkman dan Bio Farma untuk mendapatkan vaksin tersebut.

“Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan secara mandiri oleh Indonesia. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dengan menitikberatkan pada empat faktor. Yakni kecepatan, efektivitas, akurasi, dan kemandirian,” ucap Menristek/ Kepala BRIN Bambang dalam acara RMInsight (20/7).

Baca juga : Budaya Baca Indonesia Tak Rendah, Hanya Kurang Akses

Dalam penelitiannya, Eijkmen tak hanya menyasar vaksin berbasis protein rekombinan. melainkan juga platform lainnya. mengingat, ada tujuh pendekatan desain vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Yakni, protein rekombinan, inactivated, adenovirus, peptida rekombinan, partikel seperti virus atau viruslike particle (VLP), vaksin berbasis asam nukleat (DNAdan RNA), dan teknologi inovasi berbasis kandidat vaksin.

Dari berbagai kandidat calon vaksin yang ada, Vaksin Merah Putih diyakini memiliki sensitivitas dan efektivitas yang tinggi. Mengingat, pendekatannya menggunakan isolat virus Covid-19 yang ada di indonesia. “Saat ini, Eijkman mengembangkan vaksin menggunakan platform protein rekombinan S dan N, dengan menggunakan sistem ekspresi sel mamalia dan yeast,” terang Bambang.

Baca juga : Indonesia dan Amerika Teken Kerangka Kerja Sama 650 Dolar AS

Tahapannya, dengan menggabungkan materi genetik virus SARSCOV2 ke dalam vektor ekspresi protein untuk diekspresikan di sel mamalia atau yeast tersebut. Protein rekombinan yang didapat, kemudian digunakan sebagai kandidat vaksin dari antigen virus yang terbentuk.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.