Dark/Light Mode

Program Korporasi Benih Jagung Tuban, Panen 75 Hektar Untuk Ekspor

Sabtu, 12 September 2020 18:56 WIB
Panen jagung hasil pengembangan benih jagung hibrida berbasis korporasi di Desa Paseyan, Kabupaten Tuban/Ist
Panen jagung hasil pengembangan benih jagung hibrida berbasis korporasi di Desa Paseyan, Kabupaten Tuban/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Mohammad Takdir Mulyadi didampingi oleh Kabid Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Tuban, Dharmadin Noor, melakukan panen Pengembangan Petani Produsen Benih Jagung Hibrida (P3BTP) Berbasis Korporasi di Kelompok Tani Cinde Laras, Desa Paseyan, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur Varietas Nasa 29 seluas 75 hektar (ha).

Takdir memberi apresiasi kepada petani Tuban yang telah dua kali ini sukses membuat benih. 

“Ke depan harus mandiri dan tetap membuat benih dengan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujarnya. 

Baca juga : Pengembangan Kawasan Korporasi Pertanian Semakin Meluas

Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bahwa Kementan terus mendukung para petani untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna meningkatkan usaha taninya dan tidak terus menerima bantuan dari pemerintah.

Sementara Solichin, Ketua Poktan Cinde Laras mengungkapkan, sebagai petani sangat bangga, selain penghasilan meningkat, tambah sejahtera, juga dapat mandiri benih. Pada kesempatan yang sama, Koordinator Penyuluh, Jarwanto, meyakinkan bahwa dengan adanya P3BTP berbasis Korporasi, petani sangat diuntungkan. 

Bahkan saat ini, di Tuban telah dibentuk kelembagaan koperasi yang terintegrasi membentuk pengembangan kawasan jagung yang lebih besar mulai dari hulu sampai hilir serta pemasaran dikelola dengan pola koperasi. “Saat ini tinggal legalitas hukumnya saja,” kata Jarwanto.

Baca juga : Apindo: BLT Jangan Hanya Untuk Pekerja Formal

Kabid Tanaman Pangan Dharmadin pun menambahkan bahwa hasil panen kegiatan P3BTP Jagung Hibrida ini, provitasnya rata-rata mencapai lebih dari 3,2  ton/ha Glondong  Kering Sawah (GKS) calon benih. Ia menyebut tahun depan rencananya ada penambahan pengembangan pertanaman hasil F1 petani Tuban di kecamatan lain seluas 3.000 ha dengan beberapa macam varietas. 

“Untuk tahap awal 200 ha dan 50 ha untuh show window. Bahkan, Oktober dengan menggandeng Mitra Korporasi kita akan menyiapkan ekspor benih ke Filipina dan Timor Leste, tahap awal sebanyak 45 ton,”  ungkap Dharmadin. 

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi berharap Tuban memiliki andil yang cukup besar untuk menambah sumbangan produksi jagung. 

Baca juga : Hasilkan Jagung Rendah Aflatoksin, Petani NTB Siap Penuhi Industri Pangan Dan Ekspor

“Dengan melihat keberhasilan kegiatan P3BTP jagung hibrida di Tuban yang dimulai sejak tahun 2019, maka untuk memasok kebutuhan benih Pengembangan Kawasan Jagung, sebagian bisa di pasok dari petani Tuban itu sendiri,” tutur Suwandi.

Menurut dia, benih bermutu sebagai salah satu pengungkit dan mampu menggenjot produksi. Untuk menjamin penyediaan benih bermutu, Kementan, memfasilitasi bantuan untuk petani berupa sarana produksi benih, pupuk dan pestisida sebagai stimulus. 

“Petani juga bisa mengakses permodalan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan," jelas Suwandi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.