Dark/Light Mode

Program Sejuta Rumah

Generasi Milenial Juga Perlu Punya Rumah

Rabu, 28 Oktober 2020 06:27 WIB
Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Malang, Imam Suyono (kanan) dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Malang sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19,  Drs. M Fuad Fauzi (tengah) mengecek kondisi Rusunawa ASN yang dibangun Kementerian PUPR di Komplek Perkantoran Malang, Selasa (27/10).. Pemkab Malang memanfaatkan bangunan vertikal tersebut sebagai tempat isolasi masyarakat yang terjangkit Covid-19.. (Dok. Ditjen Perumahan Kementerian PUPR)
Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Malang, Imam Suyono (kanan) dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Malang sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Drs. M Fuad Fauzi (tengah) mengecek kondisi Rusunawa ASN yang dibangun Kementerian PUPR di Komplek Perkantoran Malang, Selasa (27/10).. Pemkab Malang memanfaatkan bangunan vertikal tersebut sebagai tempat isolasi masyarakat yang terjangkit Covid-19.. (Dok. Ditjen Perumahan Kementerian PUPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Semangat generasi milenial di Indonesia dalam beraktivitas harus diimbangi dengan penyediaan hunian yang layak. Rumah menjadi salah satu hal penting dan menjadi aset di masa depan.

Untuk memberikan pemahaman mengenai arti pentingnya rumah, generasi milenial kini menjadi salah satu target program sosialisasi Program Sejuta Rumah yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

Untuk itu, Kementerian PUPR akan terus meningkatkan pelayanan informasi berbagai program perumahan melalui berbagai media.

"Kami akan terus mendorong sosialisasi berbagai program perumahan kepada generasi milenial," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid di Jakarta beberapa waktu lalu.

Khalawi menerangkan, program perumahan saat ini menjadi sangat penting karena di tengah pandemi Covid-19 banyak masyarakat, termasuk generasi milenial yang  melaksanakan aktifitasnya di rumah mulai dari belajar, beraktivitas, membuka usaha hingga beribadah. 

Baca juga : Bamsoet Ajak Generasi Muda Jadi Ujung Tombak Pembangunan Nasional

Oleh karena itu, generasi muda memerlukan informasi mengenai kriteria rumah yang layak huni, apalagi banyak masyarakat yang juga melaksanakan aktivitasnya di rumah masing-masing.

"Kementerian PUPR diamanahkan anggaran yang cukup besar untuk memberikan pelayanan tidak hanya dalam bentuk fisik infrastruktur dan perumahan, tapi juga pelayanan informasi yang baik. 
Masyarakat dan generasi milenial juga perlu tahu mengenai tugas serta apa yang telah dikerjakan Kementerian PUPR dalam menyediakan hunian layak, khususnya Program Sejuta Rumah,"ujarnya. 

Kementerian PUPR, imbuhnya, memiliki berbagai program perumahan untuk masyarakat seperti rumah susun, rumah khusus, Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah serta bantuan prasararana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan. 

Masyarakat nantinya, bisa mengakses informasi tersebut melalui website resmi Ditjen Perumahan yakni www.perumahan.pu.go.id maupun media sosial, seperti instagram @perumahan_pupr serta publikasi di media cetak dan elektronik.

Dari data yang dimiliki Kementerian PUPR, imbuh Khalawi, saat ini jumlah generasi milenial di Indonesia berjumlah sekitar 80 juta jiwa. 

Baca juga : Petani Milenial Konawe Selatan Raup Rp 20 Miliar Per Musim Tanam

Selain berbagai program perumahan  yang sudah ada saat ini, Direktorat Jenderal Perumahan meminta para pengembang di Indonesia untuk ikut andil dalam pembangunan Hunian Berbasis Transit atau Transit Oriented Development (TOD) di berbagai wilayah di Indonesia. 

"Adanya pembangunan TOD dinilai sangat bermanfaat untuk optimalisasi lahan yang ada di kawasan perkotaan serta menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat termasuk para generasi milenial," terangnya.

Hunian Berbasis Transit atau TOD, kata Khalawi, merupakan peluang bagi pengembang swasta untuk ikut andil dalam pembangunan perumahan di kawasan perkotaan. 

Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian PUPR bersama kementerian / lembaga terkait lainnya siap menggandeng sejumlah asosiasi pengembang perumahan serta para pengusaha  serta kalangan perguruan tinggi guna menyusun konsep agar TOD menjadi menarik bagi masyarakat dan menjadi pasar perumahan yang baik.

Pada tahun 2019 lalu Kemenhub dan Kementerian BUMN, Perumnas juga telah memulai pembangunan TOD mrlalui ground breaking di sejumlah daerah khususnya di simpul-simpul transportasi di Jabodetabek.

Baca juga : Menteri Siti Pulihkan Ekonomi Warga Pesisir Akibat Pandemi

"Pembangunan TOD sangat diperlukan untuk menyelaraskan pembangunan perumahan bagi masyarakat di perkotaan.
Program TOD akan masuk dalam Renstra Kementerian PUPR 2020 - 2024 dalam upaya pengembangan perumahan tahun dan perlu implementasi yang baik di lapangan serta mendukung Program Sejuta Rumah," katanya.

Lebih lanjut, Khalawi menambahkan, pihaknya tengah menyusun kerangka kebijakan yang operasional dalam pembangunan TOD untuk optimalisasi penggunaan lahan yang terintegrasi dengan simpul transportasi. 

TOD yang dibangun secara vertikal juga menjadi hunian layak bagi masyarakat dan membantu masyarakat di perkotaan agar lebih mudah dalam mobilisasi," katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.