Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19 Di Eropa

Kita Jangan Teledor, Tetap Disiplin Menjalankan 3M...

Minggu, 15 November 2020 06:48 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Istimewa)
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Fenomena lonjakan kedua kasus Covid-19 sedang dialami masyarakat di berbagai belahan dunia. Guna mengantisipasinya, Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan pentingnya 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap gelombang kedua Covid-19. Pasalnya, Covid-19 bisa menyerang siapa saja, kapan saja dan di mana saja warga berada.

“Lonjakan kasus merefleksikan kenaikan kasus aktif atau orang yang sakit, baik yang tengah menjalani isolasi atau dirawat akibat Covid-19,” ujar Wiku dikutip dari situs covid. go.id, Jumat (13/11).

Baca juga : Jangan Panik, Tetap Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Wiku menyitir data World Health Organization (WHO). Kata dia, biasanya gejala Covid-19 akan muncul setelah 5 atau 6 hari sejak terpapar. Namun, gejala ini juga bisa muncul setelah 14 hari atau bahkan tanpa gejala sama sekali.

Menurut dia, ada dua istilah untuk membedakan pasien Covid-19. Yaitu, asimtomatik yang berarti dapat menularkan tanpa menunjukkan gejala apapun.

Kemudian, presimptomatik, yaitu orang yang masih dalam tahap pengembangan gejala atau berada dalam masa inkubasi. Beberapa penelitian, kata Wiku, menyatakan kebanyakan penderita Covid-19 yang tidak bergejala adalah populasi berusia muda.

Baca juga : Doni: Pengungsi Kelompok Rentan Harus Dipisahkan

Mereka berpotensi menularkan orang-orang sekitarnya, dan fenomena tersebut juga terjadi di Indonesia. “Berdasarkan hasil riset itu, apabila seseorang terlihat sehat, bukan berarti mereka terbebas atau tidak berada dalam kondisi sakit,” imbuhnya.

Wiku meminta masyarakat terus menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, efektivitas penekanan risiko penularan akan lebih maksimal dengan menerapkan 3M yaitu Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan.

“Saya imbau masyarakat jangan lengah, karena pandemi masih berlangsung. Dan saya apresiasi seluruh elemen, baik tenaga kesehatan, komunitas, pemerintah dan masyarakat karena kerja samanya bisa bertahan di masa pandemi,” pungkasnya.

Baca juga : Hey, Yang Nggak Pake Masker, Virus Corona Belum Punah Lho

Netizen yakin, gelombang kedua Covid-19 bisa dilawan dengan disiplin protokol kesehatan. Karena itu, Chaterinee_08 mengimbau netizen untuk tidak abai terhadap protokol kesehatan.

“Jangan abaikan, tetap patuh dan disiplin Prokes 3M,” ujar Chaterinee_08. Akoelaharjuna mengungkapkan, Presiden Jokowi sudah meminta masyarakat berhati-hati dan tetap waspada dengan munculnya gelombang kedua Covid-19.

Kata dia, dari pemaparan Presiden, saat ini di negara-negara Eropa telah muncul gelombang kedua yang naiknya sangat drastis. “Negara-negara belahan bumi utara sedang mengalami kenaikan kasus Covid-19 seiring masuknya musim dingin. Kita di khatulistiwa harus lebih waspada akan adanya gelombang kedua,” kata TaufiqMarhaban.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.