Dark/Light Mode

Cegah Praktik Korupsi

Isolasi Pasien Covid-19 Di Hotel, Gratiskan Saja

Minggu, 27 September 2020 07:05 WIB
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjemput pasien Covid-19 yang akan menjalani perawatan, dari Puskemas Sawah Besar untuk diantar ke RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (26/9/2020). (Foto : Rakyat Merdeka/Tedy Kroen)
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjemput pasien Covid-19 yang akan menjalani perawatan, dari Puskemas Sawah Besar untuk diantar ke RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (26/9/2020). (Foto : Rakyat Merdeka/Tedy Kroen)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Ibu kota meminta isolasi seluruh Orang Tanpa Gejala (OTG) pasien Corona di hotel, tidak dikenakan biaya alias digratiskan saja. Hal itu bertujuan untuk mencegah terjadi praktik korupsi sekaligus menjaga agar penanganan Covid-19 tetap berjalan baik.

WargaJakarta Timur, Junaidy mempertanyakan wacana rencana penerapan dua skema pembayaran isolasi pasien OTG di sejumlah hotel di ibukota. “Apa ukuran biaya isolasi itu akan ditanggung Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI Jakarta, dan biaya harus ditanggung sendiri. Ini harus jelas,’’ tanya Junaidy kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seharusnya, lanjut Junaidy, sesuai komitmen awal pemerintah saja. Bahwa, semua biaya pasien Corona ditanggung pemerintah. Menurutnya, jika menerapkan modelnya dua skema pembayaran berpotensi atau rawan terjadi praktik korupsi. Misalnya, pasien A melakukan isolasi dengan biaya sendiri, maka bisa dilaporkan dengan biaya ditanggung pemerintah.

Baca juga : Relawan Siaga dan Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Bantu Korban Banjir Sukabumi

Kemungkinan lainnya, pasien yang melakukan pembiayaan sendiri tetapi oleh oknum dimasukan dalam daftar biayanya ditangung pemerintah. “Repot nanti implementasinya di lapangan deh kalau seperti itu. Hasil rapid test saja bisa diubah,dimintainduit seperti kasus di Bandara Soekarno- Hatta. Pengawasannya kan sulit,’’ kataJunaidy khawatir.

Dia berpendapat, untuk skema biaya sendiri, tidak perlu diatur. Itu hak pribadi pasien yang inginkan tempat isolasi lebih baik. Hal itu wajar karena permintaan sendiri. “Semua isolasi yang berbayar, ditempatkan di satu hotel saja. Jangan dicampur dengan yang ditanggung Pemprov DKI,’’ sarannya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan,pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan sejumlah hotel untuk isolasi pasien Corona OTG.

Baca juga : 912 dari 1.325 Pasien Covid-19 di Pasuruan Sudah Sembuh

Menurutnya,Pemprov DKI Jakarta tengah menyiapkan dua skema isolasi di hotel. Yakni biayanya ditanggung pemerintah dan isolasi dengan biaya sendiri. Dia menjelaskan, kemampuan finansial warga yang terinfeksi Covid-19 beragam.

Bagi warga dengan kemampuannya memadai akan diarahkan isolasi di hotel dengan fasilitas berbayar. Sementara bagi yang tak mampu, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung biaya isolasi tersebut. “Kami siapkan beberapa hotel berbayar untuk masyarakat yang mau isolasi mandiri. Karena kan kemampuan warga heterogen,”paparnya.

Wydiastuti menuturkan, isolasi berbayar di hotel masih dalam tahapan pembahasan teknis. Namun demikian, menurutnya, sudah ada beberapa hotel yang telah melaksanakan isolasi berbayar. Dia memastikan,hotel yang akan menjadi tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 OTG harus memenuhi standa protokol kesehatan.

Baca juga : Cegah Klaster Baru Covid-19, Begini Saran Korni ke Pemerintah

Pihaknya akan segera memberi pembekalan protokol isolasi mandiri kepada pengelola hotelyang akan jadi tempat isolasi. Bersama PHRI, Dinkes DKI Jakarta juga akan menyediakan informasi dalam bentuk infografis yang berisi hotel-hotel tempat isolasi mandiri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.