Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Tahun Ini, KLH Rehabilitasi Pohon Besar-besaran
Duh, Air Kita Terancam Terkontaminasi Polutan
Minggu, 17 Maret 2019 09:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Program rehabilitasi hutan dan penanaman pohon Jokowi terus dilakukan. Saat ini, sejumlah daerah terancam krisis air bersih karena terkontaminasi polutan.
Sekretaris Jenderal Ke menterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono mengatakan, penurunan luasan lahan kritis menjadi salah satu penyebab krisis air. Karena itu, kata Hendro, pada April 2018, Presiden Jokowi menegaskan untuk dilakukan rehabilitasi hutan secara besar- besaran mulai tahun 2019.
Menurutnya, rehabilitasi dan penananam pohon diorientasi kan untuk penyelamatan danau, penyelamatan dam/waduk, pemukiman, serta menjaga keindahan alam sekaligus untuk perluasan kesempatan kerja serta penyediaan kayu rakyat dan ber bagai manfaat ekonomi lainnya bagi tabungan masyarakat di masa depan.
Baca juga : Jokowi Belanja Teri Medan
“Harus dilakukan gerakan penananam secara nasional di seluruh Indonesia,” katanya dalam aksi menanam pohon di kawasan lahan seluas 1.300 meter milik Balai Diklat KLHK, di Kecamatan Rumpin Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Bambang mengatakan, aksi menanam pohon dengan berbagai elemen masyarakat ini merupakan wujud nyata yang dilakukan oleh kementerian KLH untuk menjaga alam dan ekosistem keberlangsungan hidup. “Ini upaya nyata yang dilaku kan KLHK secara terus menerus menjaga kelestarian alam dan kelangsungan hidup,” katanya.
Bambang menuturkan, dalam menjaga kelestarian alam bukan perkara mudah. Namun hal ini bisa dilakukan jika manusianya berpikir dan sadar bahwa kelestarian alam dan lingkungan adalah warisan yang akan ditutunkan ke anak cucu nanti dan menyangkut kelangsungan hidup manusia.
Baca juga : Lukman Prihatin, Kecewa, Sedih, dan Marah
“Harus kita ingat bahwa urusan pelestarian alam bukanlah masalah kecil. Memang sebenarnya saat kita menanam pohon kita itu sedang menanam doa, menanam harapan, menanam kerja kita semuanya untuk ke berlanjutan hidup generasi yang akan datang,” ucapnya.
Lebih lanjut, kata Bambang, akibat ketidakpedulian menjaga lingkungan apa lagi merusak ekosistem akan berdampak sangat fatal terhadap kelang sungan manusia sendiri seperti banjir bandang, tanah longsor, kekeringan dan lainnya. Jika ini terjadi, tentunya akan sangat merugikan orang banyak.
“Dan kita semua sudah melihat sendiri apa akibat nya bila kita tidak merawat alam. Main asal tebang pohon akhirnya bencana, seperti banjir yang datang dan akan menyusahkan kita, menyusah kan rakyat,” ujarnya.
Baca juga : Pegawainya Diciduk KPK, Menteri Agama Minta Maaf
“Secara global, 80 persen air limbah dibuang ke alam tanpa melalui proses pengolahan. Jumlah orang yang berisiko terdampak bencana hidrome teorologis akan meningkat pada 2050,” tambahnya. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya