Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Gandeng Ulama Dan Tokoh Jabar

Moeldoko Ngarep Aa Gym Ikutan Divaksin Covid-19

Sabtu, 5 Desember 2020 05:57 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat melakukan kunjungan kerja di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Kemarin. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kanan) saat melakukan kunjungan kerja di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Kemarin. (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berharap, ulama kharismatik Jawa Barat (Jabar) KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym mau ikut disuntik vaksin Covid-19. Ini dilakukan untuk memberi keyakinan kepada masyarakat terkait keamanan vaksin.

Moeldoko menemui Gubernur Jabar Ridwan Kamil, kemarin. Kunjungan Moeldoko atas instruksi Presiden Jokowi yang meminta para kepala daerah bekerja lebih keras untuk mengatasi peningkatan kasus yang terjadi. Sekaligus membahas persiapan mekanisme vaksinasi di Jabar.

Moeldoko mengatakan, ada sejumlah permasalahan yang harus diselesaikan agar saat proses vaksinasi nanti tidak menimbulkan polemik.

“Beberapa catatan tadi saya dapatkan. Pada dasarnya penanganan Covid-19 di Jawa Barat berjalan baik. Antisipasi Gubernur Jabar sudah cukup memadai dan dari operasinya juga berjalan baik dan efektif,” kata Moeldoko usai ngobrol bareng dengan Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung.

Moeldoko membeberkan hasil diskusinya bersama Ridwan Kamil terkait proses vaksinasi. Dia bilang, setiap satu orang yang divaksinasi membutuhkan waktu paling cepat 45 menit. Sebab, setelah disuntik vaksin, orang tersebut harus menunggu reaksi selama 30 menit sebelum pulang ke rumah.

Baca juga : Erick: Pemerintah Tak Akan Paksa Warga Divaksin Covid

Selain time line proses vaksinasi, Moeldoko juga membahas soal kondisi Puskesmas di daerah yang tidak memiliki kapasitas yang sama dalam melayani warga. Karenanya, dibutuhkan fasilitas penunjang yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat penyuntikan vaksin.

“Kita dituntut bekerja lebih dan tidak boleh menyerah. Beberapa isu telah kita bicarakan tadi. Alhamdulillah, semuanya telah dipersiapkan dengan baik,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko mengungkapkan dia juga berkonsultasi dengan Aa Gym membahas perlunya tokoh agama, tokoh masyarakat melibatkan diri dalam sosialisasi memberikan keyakinan kepada masyarakat tentang vaksin.

“Itu beberapa hal yang saya dapatkan selama berkunjung ke Jawa Barat. Saya harapkan Aa Gym bisa ikut disuntik vaksin,” harapnya.

Dalam menjalankan penyuntikan vaksin Covid-19, dia juga berharap tokoh masyarakat bersedia divaksin. Sehingga, masyarakat yakin tidak ada masalah dalam vaksin tersebut.

Baca juga : Internet Sehat Dan Aman Dimasa Pandemi Covid-19

“Saya membayangkan nanti dari pemerintahan dan tokoh-tokoh bisa berkumpul, menjalankan vaksin yang pertama agar masyarakat semakin yakin,” katanya.

Selain itu, di masa terjadinya peningkatan kasus Covid-19 ini, dia sangat berharap para tokoh agama lantang menyuarakan pentingnya protokol kesehatan. 

Pasalnya, menurut Moeldoko, peningkatan kasus terjadi karena masyarakat mulai abai menjalankan protokol kesehatan.

“Kita khawatir masyarakat mulai abai dan petugasnya mulai jenuh. Ini bahaya,” tegasnya. 

Peran ulama dan tokoh masyarakat diperlukan saat ini untuk mensosialisasikan protokol kesehatan dan vaksinasi.

Baca juga : Pemerintah Siapkan Rp 34,23 Triliun Untuk Vaksin Covid-19

Saat ditanya kapan vaksin Covid-19 tiba di Tanah Air, Moeldoko enggan menjelaskan.

Sementara, Ridwan Kamil menyatakan, potensi polemik dalam pemberian vaksin akan ada jika tidak diantisipasi maksimal.

Dia meminta pemerintah pusat segera membuat kebijakan yang realistis untuk menekan potensi tersebut. Pasalnya, kerumunan bisa membuat penyebaran Covid-19 terus meluas.

“Kami di Jawa Barat mengusulkan agar (lokasi vaksinasi) menggunakan gedung-gedung besar, gedung pertemuan, gedung olahraga yang non Puskesmas,” tandasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.