Dark/Light Mode

Gaet Investor Kakap, Bahlil Pakai Strategi Juventus

Senin, 1 Februari 2021 07:02 WIB
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Foto: Instagram Bahlil Lahadalia)
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Foto: Instagram Bahlil Lahadalia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wabah Covid-19 telah memberikan dampak serius pada hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Pengaruh yang ditimbulkan tidak hanya pada satu bidang, namun hampir di seluruh aktivitas yang ada. Salah satu aspek yang menjadi perhatian di tengah merebaknya virus Corona adalah investasi.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi sepanjang 2020 mencapai Rp 826,3 triliun. Angka ini lebih tinggi 1,1 persen dari target yang pemerintah patok sebesar Rp 817,2 triliun. Dan, di atas pencapaian selama tahun 2019 senilai Rp 809,6 triliun.

Secara terperinci, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun lalu mencapai Rp 413,5 triliun atau 50,1 persen dari total realisasi investasi. Sementara penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 412,8 triliun atawa 49,9 persen dari total investasi 2021.

Baca juga : Duh, Bayi Di 10 Wilayah Jakpus Rawan Stunting

“Menurut survei beberapa lembaga di dunia, di era pandemi foreign direct investment turun 30-40 persen. Namun di Indonesia turunnya tidak lebih dari 10 persen karena kita punya cadangan investasi mangkrak,” ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat hadir di acara “Ngobrol Bareng Gus Miftah” di iNews, akhir pekan lalu.

Penggemar klub sepak bola Juventus ini menganalogikan strategi investasi di era pandemi layaknya pola Juventus dalam bertanding, yaitu bertahan dan menyerang. Dan, hasilnya Bahlil berhasil mendapat relokasi 16 perusahaan dari China ke Indonesia. 

Sementara itu terkait Undang-Undang Cipta Kerja, Bahlil memberikan dukungan penuh. Bahkan menurutnya undang-undang yang sempat menimbulkan kontroversi tersebut adalah, “Undang-Undang sapu jagat untuk mengurai dan memperbaiki carut marut sistem regulasi di Indonesia”.

Baca juga : Sandiaga Minim Pujian

Kesuksesan pria yang besar di Papua ini turut membenahi perekonomian Indonesia tidak serta merta terjadi begitu saja, namun penuh perjuangan dan air mata. Bahlil Lahadalia yang lahir dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi ini pernah menekuni beragam profesi, mulai dari kernet angkot, berjualan kue hingga berjualan koran.  

Menanggapi kisah hidup Bahlil yang penuh liku, namun berbuah manis itu Gus Miftah berpesan, “Kerja keras akan membuat seseorang bertahan hidup, tapi kerja cerdas akan membuat seseorang menikmati hidup”.

Ditambahkan pula oleh pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta ini, “Cukup sudah mereka menertawakan mimpimu. Sekarang saatnya kamu tutup mulut mereka dengan hasil kerja kerasmu." [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.