Dark/Light Mode

Dukung PPKM Skala Mikro

TNI Terjunkan 27 Ribu Tracer

Rabu, 10 Februari 2021 10:45 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memimpin apel gelar kesiapan tenaga vaksinator dan tracer Covid-19, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin. (Foto: Puspen TNI)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memimpin apel gelar kesiapan tenaga vaksinator dan tracer Covid-19, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin. (Foto: Puspen TNI)

 Sebelumnya 
Saat ini TNI telah memiliki 1.008 vaksinator terverifikasi. Jumlah itu akan ditingkatkan. TNI kini tengah melatih 10 ribu vaksinator baru.Dukungan TNI lainnya adalah menyiapkan perangkat rantai dingin berupa cool box yang telah didistribusi-kan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL) TNI, di tujuh provinsi yang menjadi titik berat PPKM Skala Mikro dan vaksinasi.

Di tempat terpisah, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, Babinsa dan Babinkamtibmas dikerahkan lantaran jumlah tracer Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih berada di bawah standar World Health Organization (WHO).

Baca juga : Dukung Donor Plasma BUMN, Telkom Hidupkan Layanan Call Center 117

Rekomendasi WHO, harus ada 30 tracer per 100 ribu penduduk. Sementara jumlah tracer di Tanah Air saat ini baru berjumlah 5.000. “Jadi kalau penduduk kita 269 juta, maka dihi-tung-hitung butuh 80 ribu tracer,” ujar Budi dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin.

Babinsa dan Bhabin kamtibmas, memiliki anggota 60 ribu sampai 80 ribu yang tersebar hampir di seluruh desa. Dia menyebut, pelibatan Babinsa dan Babinkamtibmas sudah dibicarakan dengan pimpinan TNI dan Polri tersebut.

Baca juga : Bank Mandiri Kembangkan Layanan Kustodian Dan Trustee

Kedua unsur bakal dilatih di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dalam waktu dekat.Selain dilatih, nantinya mereka akan diberi target pelacakan. “Kita kasih target mereka bisa nggak, 5-30 orang dalam dua minggu yang sebelumnya terindentifikasi dalam 72 jam, di-trace,” tutur eks Wakil Menteri BUMN ini.

Pelacakan yang dilakukan Babinsa dan Babinkamtibmas ini menggunakan metode rapid test antigen. Alasannya, pemeriksaan melalui metode ini lebih cepat. “Kalau intelnya TNI dulu pakai pengamatan fisik dan menyadap handphone, sekarang pakai alat test kit,” tandas Budi. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.