Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Rawan Diganggu Teroris
Jokowi Kerahkan TNI-Polri Kawal Pembangunan Sekolah di Papua
Selasa, 2 April 2019 06:11 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah segera membangun sekolah rusak akibat banjir Sentani. Pengawasan fasilitas pendidikan di Papua akan diperketat. Janji itu dikatakan, Jokowi saat mengunjungi anak-anak korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, kemarin.
Menurut data dari Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), setidaknya ada delapan sekolah dengan berbagai tingkat pendidikan yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang tersebut. “Harus segera dikerjakan. Kami akan perbaiki sekolah rusak supaya bisa digunakan,” kata Jokowi.
Capres 01 ini mengakui, keputusan tersebut belum terlambat. Sebab, pada hari-hari awal setelah bencana banjir bandang Sentani, memang difokuskan untuk masa tanggap darurat dengan prioritas pencarian korban, serta memenuhi kebutuhan pokok pengungsi.
Baca juga : Perlintasan Kereta Api, Kok Hanya Dijaga Pak Ogah
Tak cuma fasilitas seperti gedung sekolah, Jokowi juga memerintahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengirimkan buku pelajaran, alat tulis, dan keperluan pen didikan lainnya. “Nanti urusan Menteri Pendidikan untuk masuk ke sini lebih detail. Ini banyak buku- buku rusak, banyak bangku rusak juga,” ujarnya.
Soal keamanan, Jokowi juga memerintahkan Kepolisian dan TNI untuk mengawal dan mengawasi pembangunan renovasi gedung sekolah, supaya pendirian gedung sekolah tetap berjalan lancar dan kondusif. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Kepolisian dan TNI diperlukan untuk menghindari ancaman dan gangguan dari Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) Papua yang selalu mengganggu pembangunan di Papua.
Pemerintah pusat dan daerah Papua baru saja menyepakati percepatan pemulihan kawasan di sekitar Danau Sentani di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, pascabanjir bandang yang terjadi di kawasan itu.
Baca juga : Hari Ini, Jokowi Dijadwalkan Resmikan 3 Kawasan Ekonomi Khusus di Sulut
Kesepakatan itu dituangkan dalam dokumen rehabilitasi kawasan Pegunungan Cycloop dan pemulihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Danau Sentani yang ditandatangani, kemarin. Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengungkapkan, kesepakatan itu dibuat berdasarkan arahan dari Presiden Jokowi.
Ia mengatakan, lewat kesepakatan tersebut, maka pemulihan kawasan pascabanjir bandang Sentani bisa dikoordinasikan pemerintah pusat dan Papua. “Pemulihan dilakukan usai masa tanggap darurat,” ucapnya saat penandatangan kesepakatan yang disaksikan langsung oleh Jokowi di Aula Bandar Udara Internasional Sentani, Papua.
Dikatakan, masa tanggap darurat pascabanjir bandang Sentani berakhir (29/3). Sementara rehabilitasi dan pemulihan tersebut rencananya akan dilakukan dalam waktu tiga bulan hingga Juni 2019.
Baca juga : Jokowi Janji Lanjutkan Pembangunan Jalur KA Labuanbatu-Dumai
Seperti diketahui, banjir bandang Sentani, menelan korban jiwa sebanyak 112 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 77 jenazah sudah berhasil diidentifikasi, sementara 35 jenazah lainnya belum berhasil diiden tifikasi. Tak hanya menelan korban dari Distrik Sentani, banjir ban dang juga menimbulkan korban dari Distrik Sentani, Waibu, Sentani Barat, Ravenirara, dan Depapre.
“Banjir bandang mengakibatkan kerugian mencapai Rp 506 miliar. Banjir juga merusak jalan sepanjang 21,9 kilometer (km), tujuh jembatan, satu pasar, satu sekolah, dan 291 rumah,” kata Lukas. [QAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya