Dark/Light Mode

Belajar Transformasi Di Negeri Tirai Bambu

Erick Patok 4 BUMN Masuk 500 Perusahaan Top Dunia

Senin, 5 April 2021 05:46 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto : Humas BNPB).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto : Humas BNPB).

 Sebelumnya 
“Tidak ada perusahaan yang masuk pasar global yang tidak didukung oleh pasar domestik yang bagus. Dengan penduduk sebanyak 260 juta ini, kalau semuanya penduduknya kaya, BUMN itu akan berkembang baik,” tuturnya.

Sekadar mengingatkan, pada 2019 ada 6 perusahaan Indone­sia yang masuk jajaran Global 2.000. BRI menjadi yang teratas dengan berada di peringkat 383 dari 2.000 perusahaan. Disusul Bank Mandiri di peringkat 481, dan BCA di peringkat 553. Sedangkan di peringkat selan­jutnya ada PT Telkom Indonesia di peringkat 747 dan BNI di peringkat 835. Terakhir, Gudang Garam di peringkat ke 1.448

Forbes Global 2000 adalah suatu daftar peringkat tahunan atas 2.000 perusahaan publik di dunia yang dikeluarkan oleh majalah Forbes. Pemeringkatan disusun dengan berdasarkan pada kom­binasi empat kriteria: penjualan, laba, aktiva, dan nilai pasar.

Baca juga : BUMN Impor Daging Beku 100 Ribu Ton

Kerja Sama Battery

Dalam pertemuan dengan SASAC, Menteri Erick juga membahas peningkatan kerja sama BUMN antar dua negara.

Kedua belah pihak sepakat un­tuk melanjutkan dialog dan mem­buat platform kerja sama BUMN antar kedua negara yang lebih konkret. Untuk mewujudkan kerja sama yang berkelanjutan, SASAC mengundang Kemente­rian BUMN dan perusahaan pelat merah Tanah Air melakukan pertemuan rutin dengan Kemen­terian BUMN serta perusahaan milik Negeri Tirai Bambu.

Baca juga : Transformasi Digital di Tengah Pandemi, Begini Terobosan BRI

Selanjutnya, SASAC dan Ke­menterian BUMN akan menin­jau beberapa proyek kerja sama di sektor ketenagalistrikan, dan kerja sama investasi perikanan kelas dunia untuk wilayah Timur Indonesia.

Selain dengan SASAC, Erick juga bertemu dengan perwakilan dari CBL, yaitu konsorsium China yang terdiri dari Contemporary Am­perex Technology Co. Ltd (CATL), Brunp dan Lygend (CBL).

Konsorsium ini bermitra dengan konsorsium BUMN yang terdiri dari MIND ID, Pertamina, PLN, dan Antam, untuk pengembangan Electric Vehicle (EV) battery. “Saya ingin memastikan bahwa CBL berkomitmen untuk kerja sama ini, dan segera menindaklanjuti nota kesepahaman yang telah ditanda­tangani sebelumnya,” kata Erick.

Baca juga : Ciptakan Transportasi Terintegrasi, MRT Dapat Penghargaan Dubes Jepang

Ia menegaskan, proyek in­vestasi ini akan mendapat dukungan penuh pemerintah. Karena dipastikan memberikan nilai tambah yang besar bagi sektor pertambangan Indonesia. “Skema kerja sama ini tidak hanya membuat Indonesia men­jadi pasar, tapi dengan transfer teknologi, kita akan menjadi pemain EV battery kelas dunia,” tegasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.