Dark/Light Mode

3 RS Dikonversi Untuk Tangani Covid, Ini Kesiapannya

Jumat, 25 Juni 2021 10:34 WIB
Juru Bicara Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual mengenai konversi 3 rumah sakit untuk penanganan Covid-19, Kamis (24/6). (Foto: YouTube)
Juru Bicara Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual mengenai konversi 3 rumah sakit untuk penanganan Covid-19, Kamis (24/6). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan, berimbas pada keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit yang semakin bertambah.

Per 24 Juni 2021, penambahan kasus positif mencetak rekor tertinggi dengan angka 20.574, dengan kasus aktif bertambah 11.018. 

Karena itu, Kementerian Kesehatan menunjuk 3 rumah sakit vertikal, untuk dikhususkan menjadi RS perawatan pasien Covid-19. Ketiga RS tersebut antara lain RSUP Fatmawati, RSPI Sulianti Saroso, dan RSUP Persahabatan.

Baca juga : Hadapi Lonjakan Kasus, 3 RS Dikonversi Khusus Tangani Covid-19

''Diharapkan, dengan mengkonversi ketiga rumah sakit itu menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kasus Covid-19 ini, akan membantu menambah persediaan tempat tidur,'' ucap dr. Nadia dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/6).

Berikut situasi terkini ketiga RS tersebut, seperti dilaporkan  Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso/Plt Direktur Utama RSUP Persahabatan, dr. Mohammad Syahril dan Plt Direktur Utama RSUP Fatmawati, dr. Azhar Jaya dalam konferensi pers tersebut:

RSPI Sulianti Saroso

Baca juga : 36 Pegawai KPK Yang Terpapar Covid-19 Jalani Isolasi Mandiri

Hingga Kamis (24/6), rasio ketersediaan tempat tidur di RSPI Sulianti Saroso mencapai 100 persen, dengan beban 96 persen.

Pihaknya akan menambah 100 tempat tidur, yang diawali dengan penambahan 24 tempat tidur sejak tanggal 12 juni. Selanjutnya, akan ditambah 45 tempat tidur, sehingga menjadi 145 tempat tidur pasa pertengahan Juli 2021. 

"Penambahan ini perlu diiringi dengan penambahan SDM, maupun penambahan alkes dan sarana prasarana lain. Kami masih perlu 80 perawat, serta 2 dokter spesialis dari radiologi dan rehabilitasi medik,'' kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Syahril.

Baca juga : SKB Pedoman Implementasi UU ITE Resmi Diteken, Ini Isinya

Apabila terjadi penumpukan di IGD, tambah Syahril, pihaknya sudah menyiapkan tenda bantuan dari BNPB untuk mengurai pasien tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.