Dark/Light Mode

Samakan Persepsi Soal Papua, Mahfud MD Kumpulkan Para Dubes

Kamis, 15 Juli 2021 16:43 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat Dialog Virtual bersama Kementerian Luar Negeri serta dihadiri Kedutaan Besar Republik Indonesia di Asia Pasifik, Amerika dan Eropa, serta perwakilan RI di Afrika, Kamis (15/7). (Foto: Ist)
Menko Polhukam Mahfud MD saat Dialog Virtual bersama Kementerian Luar Negeri serta dihadiri Kedutaan Besar Republik Indonesia di Asia Pasifik, Amerika dan Eropa, serta perwakilan RI di Afrika, Kamis (15/7). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinador Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali menegaskan, pembangunan di Papua dilakukan melalui pendekatan kesejahteraan dan dialog.

Hal ini diungkapkan Menko Polhukam Mahfud MD saat Dialog Virtual bersama Kementerian Luar Negeri serta dihadiri Kedutaan Besar Republik Indonesia di Asia Pasifik, Amerika dan Eropa, serta perwakilan RI di Afrika, Kamis (15/7).

"Terhadap isu Papua, pemerintah melakukan pendekatan penanganan yang mengedepankan kesejahteraan secara komprehensif di semua aspek. Dan dalam menghapi separatisme, pemerintah mengedepankan dialog, dan untuk teroris KKB dilakukan penegakan hukum," tegas Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur ini.

Mahfud mengakui, dirinya cukup intensif dialog dan bertemu dengan tokoh Papua baik tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah daerah serta pimpinan DPR Papua. Menurutnya semua mendukung Papua dibangun dengan damai.

Baca juga : IKA Unhas Akan Gelar Vaksinasi Massal Di Makassar Dan DKI, Siapkan 22.500 Dosis

Namun demikian, lanjut Mahfud, selain memperkuat pendekatan kesejahteraan dan kedamaian, keamanan masyarakat Papua dari ancaman terorisme juga harus dijamin negara dengan sebaik-baiknya.

Mahfud menyampaikan, posisi konstitusional Papua sebagai bagian sah dari NKRI dan sesuai dengan hukum internasional dalam Majelis Umum PBB Nomor 2504.

Dalam kesempatan ini, selain mendapatkan arahan dari Menko Polhukam dan Menteri Luar Negeri, para duta besar juga mendapatkan paparan perkembangan tentang Papua oleh pimpinan BIN, Polri, BNPT, dan PPATK.

Mendengar paparan Menko Polhukam dan beberapa pejabat terkait, Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengapresiasi inisiatif Menko Polhukam Mahfud MD. Dia berharap dialog seperti ini dilakukan secara rutin.

Baca juga : PLN Jaga Pasokan Listrik Rumah Sakit Dan Pabrik Oksigen

"Kami juga mengapresiasi pada upaya-upaya yang dilakukan Pak Menko Polhukam untuk menjelaskan ke publik soal Papua menjadi satu pintu. Karena selama ini terlalu banyak pintu yang menyampaikan kebijakan soal Papua," ujar Dubes Tantowi.

Tantowi juga mengingatkan pemerintah tentang narasi Papua, agar persoalan Papua tidak dijelaskan dengan narasi menggelontorkan uang yang banyak. Tetapi dengan menyentuh isu utamanya yakni soal keadilan, perlakuan, dan penegakan HAM.

Sementara itu, Dubes Andri Hadi dari Brussels, Belgia, menyampaikan  semua negara di Eropa mendukung pemerintah Indonesia dalam hal kebijakan tentang Papua.

Menjawab berbagai masukan beberapa saran dan masukan Dubes RI, Menko Polhukam menegaskan, forum dialog ini memang untuk menyamakan persepsi tentang penanganan Papua.

Baca juga : "Kalau Mau Ketemu Presiden, Saya Atur"

"Saya gembira tanggapan dari para Dubes sangat baik. Masukan dari para Duta Besar sangat bermanfaat buat pemerintah, akan kita olah dan ditindaklanjuti," pungkas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.