Dark/Light Mode

Menteri Siti Harap Kepentingan Nasional Diakomodasi Dalam COP 26

Sabtu, 11 September 2021 18:59 WIB
Menteri LHK, Siti Nurbaya melakukan pertemuan secara daring membahas tentang penyelenggaraan Conference of the Parties (COP) 26 di Glasgow, Inggris secara daring, Jumat (10/9) malam
Menteri LHK, Siti Nurbaya melakukan pertemuan secara daring membahas tentang penyelenggaraan Conference of the Parties (COP) 26 di Glasgow, Inggris secara daring, Jumat (10/9) malam

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan Lingkungan Hidup dan Kehutanan siap mengikuti pelaksanaan Climate Change Conference of the Parties (COP26), yang akan digelar pada 31 Oktober –12 November 2021 di Glasgow, Inggris. 

Dalam penyelenggaraan COP-26 kali ini, Indonesia sangat berharap terselesaikannya Paris Rule Book melalui adopsi keputusan yang substansial, yaitu artikel 6 Perjanjian Paris.

Baca juga : Kunjungi Desa di Papua, Gus Halim Ungkap Pentingnya Data Dalam Pembangunan

“Indonesia memiliki harapan mengenai substansi negosiasi, di mana Indonesia menginginkan agar kepentingan nasionalnya diakomodasi,” kata Menteri LHK, Siti Nurbaya dalam pertemuan daring membahas tentang penyelenggaraan Conference of the Parties (COP) 26 di Glasgow, Inggris, Jumat (10/9) malam.  

Adapun sejumlah kepentingan nasional yang perlu diakomodasi, seperti kerangka waktu umum untuk Nationally Determined Contributions (NDC), transparansi atau masalah metodologi berdasarkan perjanjian Paris, kerugian dan kerusakan, tujuan global untuk adaptasi, dan aspek pendanaan.

Baca juga : Menteri Siti Ajak PWI Gaungkan Isu Peduli LHK Di HPN 2022

Dalam pertemuan ini, Mantan Sekjen DPD RI  juga menyampaikan, bahwa target NDC Indonesia yang cukup ambisius dibuktikan dengan kerja lapangan sebagai implementasi. 

Di mana, Pemerintah Indonesia menargetkan, penurunan emisi 29 persen hingga 41 persen. “Penurunan emisi terbesar ditargetkan dari sektor kehutanan dan land use, serta sektor energy,” pungkasnya. 

Baca juga : Mentan SYL Komit Tingkatkan Stok Dan Kapasitas Produksi Pupuk Kaltim

Turut hadir dalam pertemuan tersebut,  Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar, Wakil Menteri Keuangan, Suahazil Nazara, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansyuri, Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, Duta Besar Indonesia untuk Jerman Arief Havas Oegroseno, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Desra Percaya, dan National Focal Point Indonesia untuk UNFCCC Laksmi Dhewanti, para Dirjen dan Kepala Badan serta direktur dari empat kementerian. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.