Dark/Light Mode

Kominfo-MUI Dorong Masyarakat Kaltim Bangkit Dari Pandemi

Sabtu, 9 Oktober 2021 21:29 WIB
Webinar Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan Aksi Bersama Berlandaskan Nilai-Nilai Islam dan Fatwa MUI, Kamis (7/10). (Foto: Dok. Kominfo)
Webinar Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan Aksi Bersama Berlandaskan Nilai-Nilai Islam dan Fatwa MUI, Kamis (7/10). (Foto: Dok. Kominfo)

 Sebelumnya 
“Saat ini, kita dituntut untuk tidak hanya bersifat pasif, tapi juga harus aktif khususnya dalam menjadi produsen dari isi media. Jika pasif, maka daya pertahanan akan lemah, secara tidak langsung kita dituntut untuk pro-aktif terutama dalam menyaring berita-berita hoaks yang beredar saat pandemi ini. Untuk itu, seringkali kita butuh figur atau sosok yang aktif di media untuk mengimbanginya,” kata Idy.

Gun Gun menambahkan, saat ini ruang kebebasan berekspresi telah melimpah. Hal ini yang disebut dengan era keberlimpahan komunikasi. Hal ini layak untuk dijadikan sebuah konteks dan menyebar menjadi sebuah penetrasi, khususnya di ranah digital dan media sosial. Ini menjadi sebuah pemanfaatan dan daily activity yang luar biasa, namun ada pula yang perlu diwaspadai yaitu beredarnya berita-berita hoaks khususnya selama pandemi ini.

“Kondisi ini menjadi sebuah tantangan bagi pola konsumsi informasi digital, misalnya siapapun bisa menjadi produsen informasi, bisa berinteraksi, bebas berekspresi, dan lain sebagainya. Hal ini jugalah yang bisa memunculkan berbagai tantangan seperti banyaknya beredar info hoaks, hatespeech, misinformasi, disinformasi, dan lainnya,” kata Gun Gun.

Ia juga menjelaskan, dalam mengatasi infodemik ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Yaitu dengan memperhatikan alamat situs media online atau media sosial, memperhatikan sumber infomasinya baik dari tulisan, gambar atau video, teliti akan isi berita, serta jangan mudah terkecoh dengan judul yang provokatif.

Guntur Subagja berpendapat, salah satu penggerak ekonomi di Kalimantan Timur adalah tambang, perkebunan dan pertanian. Memang saat pandemi ini ketiga aspek tersebut mengalami penurunan, namun seiring dengan informasi yang kian menyebar juga masyarakat yang semakin aktif untuk melakukan vaksin, kini Kaltim mulai bangkit.

“Pada sektor pertanian, rantai pasoknya sangat banyak sehingga peluang usaha dan kerja pun semakin luas. Jika berbicara tentang pertanian tidak hanya produksi tetapi ada pula riset, teknologi, transportasi, manufaktur, logistik, distribusi hingga ke tangan konsumen. Hal ini yang bisa dikembangkan, jika sektor pertanian meningkat maka akan ada sektor lain yang ikut naik baik dari sektor food industry, pariwisata, kesehatan bahkan kecantikan,” ungkap Guntur. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.