Dark/Light Mode

Arya Wisnu Dwipangga, Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Masa Depan Dunia Kerja di Balik Masifnya Perkembangan Energi Terbarukan

Kamis, 29 Desember 2022 15:14 WIB
Pemasangan panel surya. (Foto: Pertamina)
Pemasangan panel surya. (Foto: Pertamina)

Penggunaan bahan bakar fosil telah banyak menyebabkan kerusakan baik itu untuk lingkungan, ekosistem alam, maupun iklim. Kita telah melihat dampak dari penggunaan bahan bakar fosil telah menyebakan kerugian yang sangat besar di berbagai aspek kehidupan manusia. Eksploitasi berlebihan dengan kegiatan penambangan dan penyulingan dari berbagai bahan mineral pada kenyataannya memang memberikan lapangan pekerjaan yang besar untuk berbagai sektor.

Dilema ini menyebabkan polarisasi yang saling bergantung antar aspek, yang menyebabkan penggunaan bahan bakar fosil masih masif digunakan. Dari berbagai kerugian yang di timbulkan akibat penggunaan bahan bakar fosil inilah kita dapat menguatkan argumen kita mengenai pentingnya transisi energi ke energi terbarukan. Energi terbarukan merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Banyak artikel dan jurnal yang mengulas berbagai dampak dari penggunaan energi terbarukan. Salah satunya mengenai masa depan pekerjaan di balik masifnya tren energi terbarukan.

Baca juga : Universitas Trisakti Komitmen Lahirkan Entrepreneur Muda

Berdasarkan Annual Review tahun 2021 yang berjudul “Renewable Energy and Jobs”, yang diterbitkan International Rewenable Energy Agency (IRENA) dan berkolaborasi dengan International Labour Organization (ILO), menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 pada 2020 tidak dapat memperlambat kemajuan energi terbarukan. Pada tahun tersebut pekerjaan di sektor energi terbarukan tumbuh menjadi 12 juta. Tantangan perubahan iklim yang meningkat pesat menjadi alasan yang memperkuat kebutuhan akan transisi energi yang adil dan inklusif menuju pasokan energi yang bersih, andal, dan ramah lingkungan.

Masih menurut IRENA dalam World Energy Transitions Outlook, akan terdapat 122 juta pekerjaan di sektor energi secara global pada tahun 2050, yang 43 juta di antaranya akan berada dalam sektor energi terbarukan. Pada tahun 2050, Panel Surya Fotovoltaik akan menyediakan pekerjaan dengan porsi paling banyak sebesar 20 juta, kemudian diikuti bioenergy, tenaga angin dan hydropower

Baca juga : Menteri Bahlil: Cita-cita Harus Menjadi Pengusaha, Jangan Jadi PNS

Pekerjaan energi terbarukan telah meningkat sejak laporan pekerjaan pertama IRENA pada 2012 sampai saat ini. Panel Surya Fotovoltaik telah memimpin lapangan pekerjaan di sektor energi terbarukan ini dan menyumbang sekitar 4 juta pekerjaan pada saat Annual Report tersebut terbit. Bioenergi, tenaga air, dan energi angin masing-masing mempekejakan sekitar 3,5 juta orang untuk bioenergi, 2,2 juta orang untuk hydropower, dan 1,25 juta orang untuk energi angin.

Tenaga kerja di sektor energi terbarukan ini masih di dominasi oleh laki-laki. Namun, terdapat sekitar 32 persen didominasi perempuan yang menunjukkan keseimbangan gender yang lebih baik di bandingkan dengan industri minyak dan gas tradisional. Walaupun demikian, masih banyak yang harus di lakukan untuk memastikan bahwa industri ini dapat berjalan dengan keseimbangan gender yang baik.

Baca juga : Elnusa Tawarkan Jasa Penunjang Migas dan Energi Terintegrasi

Berdasarkan data base IRENA, China memimpin daftar pekerjaan paling banyak di bidang energi terbarukan berdasarkan tempat, kemudian diikuti oleh Uni Eropa, Brazil, Amerika Serikat, dan India. Dari berbagai data di atas, akan ada 4 sektor utama yang menjadi tulang punggung kemajuan perkembangan energi terbarukan khususnya untuk menopang kebutuhan tenaga kerja dimasa depan di industri energi yaitu Panel surya Fotovoltaik, bioenergi, tenaga angin, dan hydropower. Dari 4 sektor tersebut, Panel Surya Fotovoltaik merupakan penyumbang terbesar bagi kebutuhan pekerja untuk saat ini di bidang energi terbarukan. Saat ini kita perlu mengoptimalkan berbagai sektor di energi terbarukan ini supaya terjadi polarisasi yang baik dan berkesinambungan supaya terjadi supermasi energi khususnya di bidang energi terbarukan ini.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari masa depan pekerjaan di bidang energi terbarukan ini adalah, kita tidak perlu khawatir dari potensi tumbuhnya bidang energi terbarukan ini dengan kebutuhan pekerja. Karena dengan bertumbuhnya bidang energi terbarukan ini akan berbanding lurus juga dengan tumbuhnya kebutuhan pekerjaan di bidang tersebut. Walaupun begitu kita juga perlu mengoptimalkan hal lain seperti regulasi, dukungan pemerintah, dukungan masyarakat dan berbagai industri pendukung lainnya, supaya terjadi optimalisasi dan keserasian antar sektor industri dan antar-society.

Powered by Froala Editor

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.