Dark/Light Mode

Luhut Minta Paman Sam Jangan Kucilkan Nikel RI

Senin, 11 September 2023 07:30 WIB
Men­teri Koordinator (Menko) Bi­dang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Jakarta, kemarin. (Foto: Tangkapan Layar)
Men­teri Koordinator (Menko) Bi­dang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Jakarta, kemarin. (Foto: Tangkapan Layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Buntut adanya Undang-undang (UU) Pengurangan Inflasi Amerika Serikat (AS) atau Inflation Reduction Rate (IRA), nikel Indonesia berpotensi dikucilkan. Pemerintah Indonesia pun tak tinggal diam.

Menteri Koordinator (Men­ko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku, sudah bertemu langsung dengan Pemerintah AS untuk membahas hal terse­but.

Dia menuturkan, sudah sempat menemui beberapa pe­jabat Negeri Paman Sam. Salah satunya, Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo, beberapa waktu lalu.

Baca juga : Anies Tunjukin Muka Tidak Cemas

“Saya sudah mengunjungi Amerika Serikat, datang ke Gedung Putih. Malam itu ketika kami berdiskusi dengan Gina Raimondo semua berjalan baik,” ujar Luhut di Indonesia Sustainable Forum (ISF) 2023, akhir pekan kemarin.

Negosiasi terus dilakukan Pemerintah kepada Amerika Serikat. Dari pertemuan antara Luhut dengan Pemerintah AS tidak langsung ada hasil yang diharapkan.

Namun, Luhut yakin, AS sedang menentukan keputusan apakah produk nikel Indonesia akan masuk dan mendapatkan kredit pajak IRA atau tidak.

Baca juga : Intip Kesiapan Timnas, Jelang Laga Kualifikasi Piala Asia U-23

“Saya pikir mereka (Amerika Serikat) akan mendiskusikan soal keputusannya,” ucapnya.

Menurutnya, pada November akan disampaikan hasil dari diskusi pihak AS.

Upaya negosiasi yang dilakukan Menko Marves diharapkan bisa memberikan titik terang.

Baca juga : Cegah Intoleransi, Perempuan Sangat Krusial Tentukan Pola Pikir Keluarga

“Saya pikir pada November nanti sudah ada solusi menge­nai IRA,” tutur eks Kepala Staf Kepresidenan Indonesia ini.

IRA memperketat kriteria mineral logam yang dapat menerima insentif kendaraan listrik yang dialokasikan pemerintah Amerika.

Namun sayangnya, nikel dari Indonesia tidak masuk ke dalam beleid tersebut karena kebanyakan digunakan oleh smelter milik China.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.