Dark/Light Mode

Dijaga Tentara, Dibentengi Karung Berisi Pasir

Check Point Masuk Makkah Makin Ketat

Kamis, 6 Juni 2024 08:57 WIB
Penyekatan jalan di Kota Makkah. (Foto: Sigit Kurniawan/MCH 2024)
Penyekatan jalan di Kota Makkah. (Foto: Sigit Kurniawan/MCH 2024)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang puncak haji, penjagaan di setiap perbatasan Kota Makkah semakin ketat. Sebagian petugas pengamanan bahkan menenteng senjata berlaras panjang. Dengan pengetatan ini, para jemaah diimbau tidak keluar Makkah sampai puncak haji selesai.

Pemerintah Arab Saudi membuktikan komitmennya dalam mencegah jemaah non visa haji atau tak memiliki tasreh (surat izin) untuk berhaji. Kota Makkah, yang menjadi pusat dari puncak haji, dijaga ketat. Setiap akses menuju Makkah dijaga berlapis-lapis. Penjagaan akses dari Jeddah, Madinah, maupun Taif, sama ketatnya.

Dalam satu akses, terdapat dua sampai tiga check point. Di setiap check point dijaga puluhan petugas. Beberapa di antaranya berjaga dengan menenteng senjata laras panjang di sisi kanan jalan. Bahkan ada benteng kecil yang terbuat dari karung-karung berisi pasir.

Setiap check point didesain seperti pintu masuk tol. Rata-rata terdiri dari empat sampai lima lajur. Satu lanjur dijaga dua sampai tiga orang.

Baca juga : Pemegang Visa Ziarah Tak Bisa Masuk Makkah Hingga 15 Zulhijjah

Setiap kendaraan yang masuk check point setidaknya diperiksa oleh dua petugas. Di awal masuk check point dan di gerbang keluar. Ada juga yang dijaga oleh tiga petugas.

Baik kendaraan kecil maupun besar, diperiksa ketat. Sopir dan penumpangnya akan ditanyai tasreh dan visa haji. Pemeriksaannya tidak cuma dilihat, namun tasreh dan visa haji tersebut juga di-scan untuk dicek keasliannya.

Untuk mobil jenis sedang, diperiksa sampai membuka bagasi, untuk mencegah jemaah penyusup. Sedangkan untuk kendaraan minibus ke atas, ditepikan dulu di sisi kanan jalan, untuk pemeriksaan visa dan tasreh penumpangnya satu per satu.

Dengan pemeriksaan ketat ini, tak sembarang orang bisa masuk Makkah. Seorang tenaga kesehatan yang menetap di Taif mengaku tidak bisa ke Makkah karena tidak memiliki tasreh. Padahal, dia sangat perlu ke Makkah untuk mencari nomor telepon seluler Indonesia. Dia baru bisa ke Makkah setelah musim haji selesai.

Baca juga : Bahagianya Nenek Rasuna Dibantu Petugas Haji Masuk Raudhah

Selain pengetatan penjagaan, Pemerintah Saudi juga terus melakukan kampanye agar semua jemaah yang berhaji memiliki visa haji dan tasreh. Beberapa billboard yang ada di sudut kota terpampang tulisan laa haj bilaa tasreh (tidak ada haji tanpa tasreh). Pemegang kartu telepon seluler Arab Saudi juga menerima pesan singkat yang isinya sama.

Pengetatan ini cukup efektif dalam menekan jumlah jemaah haji non visa haji. Sepuluh haji menjelang puncak haji, Kota Makkah terasa lebih lengang. Menurut seorang sopir yang bekerja di Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, kondisi ini berbeda jauh dengan tahun lalu. Saat itu, Kota Makkah sudah begitu padat. Jalanan macet di mana-mana. Hal tersebut disinyalir karena di 2023 banyak jemaah non visa haji yang ikut berhaji.

Dengan ketatnya pemeriksaan saat ini, PPIH Arab Saudi mengeluarkan Surat Edaran yang ditujukan kepada jemaah yang telah berada di Makkah maupun yang akan tiba. Isinya, jemaah diimbau tidak melakukan perjalanan ke luar kota perhajian menjelang puncak haji.

“Demi keselamatan dan kenyamanan jemaah, PPIH melalui perangkat kloter, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), dan petugas lainnya mengimbau jemaah agar tidak keluar Kota Makkah sebelum puncak haji,” ucap Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag) Widi Dwinanda dalam keterangan resmi Kemenag, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Baca juga : Pemberangkatan Calhaj, Dirjen Imigrasi Pastikan Makkah Route Di 3 Bandara Lancar

Jemaah yang melaksanakan ziarah ke luar kota perhajian dikhawatirkan akan mendapatkan kendala saat masuk kembali ke Kota Makkah. Apalagi jika mereka lupa membawa visa atau dokumen lainnya, bisa tidak bisa masuk Makkah. "Karena pemeriksaan ketat di check point pintu masuk kota,” sambung Widi.

Dia juga mengingatkan, ketika ke luar hotel atau ke Masjidil Haram, jemaah agar senantiasa membawa identitas pengenal berupa smart card, gelang identitas atau paspor. Dengan begitu, ketika ada pemeriksaan oleh aparat Saudi, dapat menunjukkan identitas lengkapnya, terutama ketika jemaah terpisah dari rombongan.

Mengingat cuaca di Makkah saat ini sangat panas, Widi juga mengimbau jemaah, saat ke luar hotel agar selalu mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa topi lebar, payung atau kaca mata hitam untuk menghindari sinar UV matahari. "Juga membawa air minum agar tidak dehidrasi,” ucap dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.