Dark/Light Mode

Puncak Haji Berjalan Lancar

"Pray For Gaza" Bergema Di Arafah

Minggu, 16 Juni 2024 08:56 WIB
Jemaah haji dari berbagai negara berdoa di Jabal Rahmah, Arafah, sebelum melaksanakan wukuf, Sabtu (15/6). (Foto: Sigit Kurniawan/MCH 2024)
Jemaah haji dari berbagai negara berdoa di Jabal Rahmah, Arafah, sebelum melaksanakan wukuf, Sabtu (15/6). (Foto: Sigit Kurniawan/MCH 2024)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaksanaan wukuf di Padang Arafah, sebagai puncak pelaksanaan ibadah haji, berlangsung lancar, kemarin. Selain lantunan doa dan permohonan ampunan, bergema juga dukungan umat Islam atas perjuangan umat Islam di Gaza dan kemerdekaan Palestina.

Semua jemaah Indonesia yang berasal dari 553 kelompok terbang (kloter) tiba di Arafah sesuai jadwal. Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari hotel-hotel di Makkah ke Arafah berlangsung sejak Jumat (14/6/2024) pukul 06.00 pagi. Kloter terakhir tiba di Arafah pukul 03.00 dini hari, Sabtu (15/6/2024). Sedangkan jemaah lanjut usia (lansia) dan disabilitas non mandiri diberangkatkan dari hotel transit pada pukul 11.00, Sabtu (15/6/2024). Semua jemaah haji Indonesia bisa melaksanakan wukuf di Arafah, yang dimulai saat masuk waktu Zuhur, pukul 12.21 waktu Arab Saudi.

Sejak subuh, jemaah pun terlihat khusyuk dalam menjalankan ibadah. Masjid di tenda Misi Haji penuh sesak oleh jemaah. Jemaah-jemaah yang berada di tenda masing-masing juga sudah terjaga. Mereka khusyuk salat, berdoa, dan membaca ayat suci Al-Qur'an.

Menjelang mata hari terbit, sebagian jemaah yang kondisi fisiknya kuat berjalan menuju Jabal Rahmah. Di tempat pertemuan Nabi Adam dan Ibunda Hawa tersebut, mereka bergabung dengan jemaah lain dari berbagai negara. Mereka khusyuk memanjatkan doa.

Jemaah yang memilih tetap di tenda dan sekitarnya juga khusyuk dalam beribadah. Mereka mengisi waktu-waktu menjelang wukuf dengan berzikir, salat sunnah, dan berdoa.

Sekitar pukul 11.00, di masjid tenda Misi Haji digelar rangkaian acara formal menjelang wukuf. Acara dimulai dengan sambutan Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, dan diakhiri Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Tepat pukul 12.21, wukuf dimulai. Wukuf diawali dengan khutbah, salat Zuhur dan Ashar dengan jama taqdim, dan selanjutnya zikir dan doa. Khutbah di tenda Misi Haji disampaikan Habib Ali Hasan Bahar. Di tenda-tenda jemaah, khutbah disampaikan pembimbing ibadah masing-masing.

Dalam sambutannya, Menag Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, jumlah jemaah haji asal Indonesia adalah yang terbesar di Tanah Suci ini. Tahun ini, total keseluruhan jemaah Indonesia sebanyak 241.000.

"Untuk itu, Pemerintah selalu berupaya secara serius untuk menyelenggarakan ibadah haji dengan sebaik-baiknya," ucapnya.

Baca juga : Hari Ini Puncak Haji, Seluruh Jemaah Bersiap Laksanakan Wukuf di Arafah

Dalam penyelenggaraan haji ini, Pemerintah melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait di Indonesia maupun di Arab Saudi. "Pemerintah terus melakukan peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji," imbuhnya.

Di sisi lain, lanjutnya, penyelenggaraaan ibadah haji dilakukan Pemerintah Saudi dengan kebijakan-kebijakan baru seperti pengetatan pemeriksaan visa dan penggunaan smart card (kartu pintar) sebagai akses masuk Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Kata Yaqut, kebijakan ini harus dihormati. Sebab, tujuannya untuk peningkatan layanan kepada jemaah haji.

"Komitmen, koordinasi dan kerja sama yang sinergis menjadi kunci untuk kelancaran penyelenggaraan ibadah haji," imbuhnya.

Yaqut menerangkan, setiap tahun, penyelenggaraan ibadah haji selalu dievaluasi. Hasilnya, berupa perbaikan yang dilakukan konsisten dan terarah, baik meliputi aspek manajemen, keuangan, kualitas pelayanan, akuntabilitas, maupun pertanggungjawaban.

Penyelenggaraan ibadah haji pun diawasi secara berlapis, baik oleh lembaga pengawas internal seperti inspektorat jenderal, eksternal seperti Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan KPK, maupun pengawasan langsung oleh DPR dan DPD.

Yaqut melanjutkan, sesuai maqashidus syari’ah (tujuan syariah), penyelenggaraan ibadah haji didasarkan pada semangat untuk menciptakan kemaslahatan bagi jemaah haji Indonesia, khususnya jemaah lansia dan disabilitas, sesuai dengan tema Haji Ramah Lansia.

"Sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah, penyelenggaraan ibadah haji disesuaikan dengan kaidah dar’ul mafasid muqoddam ala jalbil mashalih, yaitu menghindarkan mudharat atau hal-hal yang tidak baik haruslah diutamakan dibandingkan mendapatkan kebaikan-kebaikan," terangnya.

Atas dasar itu, dalam penyelenggaraan haji tahun ini banyak rukhsah (keringan) yang diterapkan, terutama bagi lansia dan disabilitas. Seperti pelaksanaan murur, berupa mabit (bermalam) di dalam bus bagi jemaah lansia di Muzdalifah.

Baca juga : Pertamina Berhasil Jalankan Program Unlock Value Pengembangan Usaha

Dalam melaksanakan hal ini, Kementerian Agama mempertimbangan kaidah dan dengan mendengarkan pendapat para ulama. Tujuannya, untuk memastikan semua tahapan haji sesuai dengan syariat Islam.

Yaqut lalu membeberkan langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka perbaikan penyelenggaraan ibadah haji. Yaitu, percepatan keimigrasian dengan menambah fasilitas fast track, bimbingan manasik haji yang dilakukan secara intensif dan variatif, katering jemaah haji bercita rasa Nusantara, perubahan batik jemaah haji yang lebih bermakna dan mudah dikenali, dan layanan jemaah haji lansia dan disabilitas.

Semua langkah peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji ini, kata Yaqut, dilakukan agar jemaah dapat beribadah dengan sebaik-baiknya. "Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas komitmen dan kerja keras para petugas ibadah haji yang tak kenal lelah melayani para jemaah Indonesia," ucapnya.

Yaqut menyadari, proses peningkatan kualitas bukanlah upaya sesaat, namun harus dilaksanakan secara berkesinambungan. "Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon perhatian kita semua untuk bersama-sama meningkatkan komitmen pada upaya perbaikan penyelenggaraan ibadah haji yang berkesinambungan," tandasnya.

Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi sangat bahagia atas seluruh kolaborasi yang dilakukan dalam menyukseskan ibadah haji 1445 H/2024. Namun, penyelenggaraan ibadah haji belum selesai.

"Kita harus mengawal dan mengawasi proses haji ini hingga pemulangan jemaah ke Tanah Air," ucap politisi PAN ini.

Sebagai pribadi dan Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, Ashabul menyampaikan terima kasih atas seluruh kerja keras dari Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan, yang sudah bekerja keras menyukseskan ibadah haji tahun ini.

Sementara dalam khutbah wukuf, Habib Ali Hasan Al Bahar membawakan tema Tawajjuh dan Tajalli. Tawajjuh artinya menghadapkan pandangan nurani jemaah kepada Allah, sedangkan tajalli berarti Allah menghadapkan pandangan-Nya kepada jemaah haji yang sedang wukuf.

Baca juga : Persiapan Puncak Haji, Jemaah Harus Berihram dan Niat Sebelum ke Arafah

Dalam khutbahnya, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini berdoa untuk perdamaian dunia dan keselamatan warga Palestina.

"Ya Allah, berikan kekuatan dan kekuatan-Mu, berikan kemenangan saudara-saudara kami di Gaza, berikan kemerdekaan untuk Palestina, ya Rab," ucapnya, yang langsung diaminkan oleh para jemaah.

Untuk Indonesia, Habib Ali berdoa agar seluruh anak bangsa diberikan kelembutan hati untuk selalu tanpa pernah lelah mencintai negaranya. "Ya Allah curahkanlah keberkahan kepada negeri kami yang begitu sangat kami cintai, yaitu negeri Indonesia. Ya Allah curahkan dan lapangkan rezeki kepada seluruh anak bangsa kami," imbuhnya.

Lalu, Habib Ali berdoa meminta kekuatan untuk TNI/Polri. "Ya Allah, berikanlah kekuatan kepada TNI/Polri kami yang kami banggakan, untuk menjaga dan mempertahankan negara kami Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.

Tak lupa, Habib Ali juga memanjatkan doa untuk kebaikan para pemimpin bangsa ini. "Ya Allah terkhusus kami mohonkan berikan nikmat kesehatan, kesuksesan kepada pemimpin bangsa kami. Ya Allah arahkanlah pemimpin kami kepada arahan yang menenteramkan rakyat Indonesia," ucapnya.

Pemerintah Saudi juga menyelenggarakan khutbah wukuf yang digelar di Masjid Namira. Khutbah disampaikan Syeikh Maher Mu'aqily. Isi khutbahnya diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Terjemahan khutbah ini jauh lebih banyak dari tahun lalu baru 20 bahasa.

Setelah wukuf selesai pada waktu Maghrib, jemaah haji didorong ke Muzdalifah untuk melakukan mabit. Sebanyak 55.000 jemaah lansia dan pendamping mengikuti skema murut dalam mabit di Muzdalifah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.