Dark/Light Mode

Menlu Retno Ajak Indonesianis Bantu Jawab Tantangan Global

Kamis, 2 Desember 2021 06:30 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Foto: Twitter/Menlu_RI).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (Foto: Twitter/Menlu_RI).

 Sebelumnya 
“Ketahanan kesehatan yang kuat disebutnya akan menjadi dasar bagi pemulihan ekonomi dan memelihara kemakmuran,” jelasnya.

Agenda kedua yang disoroti Retno adalah ekonomi hijau dan berkelanjutan yang harus dilakukan secara seimbang. Menurutnya, hal itu harus inklusif, berpusat pada masyarakat dengan mempromosikan kesejahteraan komunitas akar rumput.

Kedua, upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Selain itu, pelestarian sumber daya hutan dan laut juga harus terus memberikan ruang bagi negara berkembang untuk membangun ekonominya.

Baca juga : Indonesia-Singapura Tingkatkan Kerja Sama Penanganan Covid-19

Agenda ketiga, transisi energi. Dalam hal ini, paparnya, Pemerintah telah menetapkan sejumlah proyek prioritas. Mulai dari pembangunan pembangkit listrik tenaga surya, pasar karbon, pengembangan kawasan industri hijau, hingga pembangunan rantai pasok industri baterai dan kendaraan listrik.

Namun, mantan Dubes RI untuk Belanda itu menggarisbawahi, transisi ke energi baru dan terbarukan cukup mahal dan membutuhkan keahlian. Sehingga, investasi dan alih teknologi yang ramah lingkungan dan terjangkau menjadi penting.

Agenda keempat, membutuhkan kontribusi aktif dari para Indonesianis, yakni transisi digital. Hal ini dinilai akan menjadi penggerak untuk mencapai Visi 2045.

Baca juga : Demi Cinta, Pria India Bangun Replika Taj Mahal

Transisi digital Indonesia, jelas Retno, menjadi salah satu yang paling cepat berkembang di Asia Tenggara. Ekonomi digital Indonesia menggabungkan lebih dari 2.300 startup yang menjadi kelima terbesar di dunia dengan 10 unicorn dan satu decacorn.

“Dalam hal ini, McKinsey memperkirakan, setidaknya 10 unicorn lagi akan muncul di Indonesia dalam dekade berikutnya,” ujar penerima penghargaan sebagai Agen Perubahan bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari UN Women dan Partnership Global Forum (PGF) ini.

Lebih lanjut dia menjelaskan, akses digital akan mendorong inklusivitas ekonomi. Juga membantu mengurangi kesenjangan kesejahteraan. Hingga saat ini, lebih dari 8 juta UMKM di Indonesia telah memasuki ekosistem digital. Termasuk 54 persen dari UMKM yang dimiliki dan dijalankan perempuan. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.