Dark/Light Mode

WHO: 50 Persen Warga Eropa Bakal Terinfeksi Covid Dalam 2 Bulan

Selasa, 11 Januari 2022 22:03 WIB
Direktur Regional WHO untuk Eropa, dr. Hans Kluge (Foto: Anadolu Agency via Getty Images)
Direktur Regional WHO untuk Eropa, dr. Hans Kluge (Foto: Anadolu Agency via Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi separuh warga Eropa bakal terinfeksi varian Omicron, hanya dalam hitungan 6-8 pekan ke depan.

Karena itu, WHO mendesak negara-negara dunia untuk mengetatkan protokol kesehatan. Terutama aturan masker, baik di dalam atau luar ruangan.

Rekor kasus Covid telah menempatkan Eropa pada tekanan yang luar biasa di musim dingin ini. Sejumlah negara telah berupaya memperketat pembatasan dan mengumumkan aturan vaksin baru. Seperti yang telah dilakukan Austria, Yunani, dan Italia.

Baca juga : SMRC: Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Jokowi Stabil Dalam 2 Tahun Ini

“Tahun ini, negara-negara Eropa dan Asia Tengah berada di bawah tekanan Covid yang sangat kuat. Mewakili gelombang pasang baru dari Barat ke Timur, Omicron telah menyapu seluruh wilayah. Melebihi gelombang varian Delta di semua negara, hingga akhir 2021” kata Direktur Regional WHO untuk Eropa, dr. Hans Kluge seperti dikutip CNN, Selasa (11/1).

“Pada tingkat ini, Institute for Health Metrics and Evaluation memprediksi, lebih dari 50 persen populasi Eropa akan terinfeksi Omicron, dalam tempo 6-8 pekan ke depan,” imbuhnya.

Kluge menjelaskan, saat ini Eropa masih belum mengalami dampak menyeluruh kemunculan Omicron. Terutama, di negara-negara yang tingkat vaksinasinya rendah.

Baca juga : Gile Bener, Ada Warga Selandia Baru Divaksin Covid 10 Kali Sehari

Kluge juga mengkhawatirkan situasi Covid di Eropa Timur, yang menurutnya akan banyak memunculkan penyakit bergejala berat pada kelompok orang tak divaksin. Sebab, menurut data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Eropa (ECDC), cakupan vaksinasi Covid di negara-negara Eropa Timur tergolong rendah.

Di Bulgaria, jumlah penduduk yang telah divaksin penuh, baru mencapai 28 persen. Sementara di Rumania, hanya 40,5 persen.

"Untuk negara-negara yang belum terkena gelombang Omicron, masih ada kesempatan untuk bertindak sekarang dan merencanakan kontinjensi," ucap Kluge mewanti-wanti.

Baca juga : Simak 5 Perkembangan Terbaru Covid, Omicron Kini Punya 2 Sub Varian

Ia pun mencontohkan Denmark, yang mengalami ledakan Omicron dalam beberapa pekan terakhir.  Pada periode Natal kemarin, tingkat rawat inap Covid-19 pada kelompok yang tidak divaksinasi di Denmark, dilaporkan enam kali lebih tinggi dibanding mereka yang telah divaksin penuh.

Sementara itu, Washington Post melaporkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tengah mempertimbangkan untuk merekomendasikan masker N95 atau KN95. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.