Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Muslim India Berjumlah 200 Juta, Menteri India Sangkal Intoleransi Meningkat

Minggu, 17 April 2022 16:38 WIB
Seorang warga India memegang plakat selama unjuk rasa memprotes meningkatnya kejahatan rasial dan kekerasan terhadap Muslim di negara itu, di New Delhi, India, Sabtu, 16 April 2022. (Reuters/Anushree Fadnavis)
Seorang warga India memegang plakat selama unjuk rasa memprotes meningkatnya kejahatan rasial dan kekerasan terhadap Muslim di negara itu, di New Delhi, India, Sabtu, 16 April 2022. (Reuters/Anushree Fadnavis)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Urusan Minoritas India Mukhtar Abbas Naqvi membantah adanya peningkatan kasus intoleransi antar agama di negaranya. Ia menekankan, masyarakat Negeri Bollywood itu memiliki kebebasan untuk menjalankan keyakinan mereka, dan tidak ada intoleransi yang tumbuh di antara komunitas agama.

Hal itu diungkapkan Naqvi dalam wawancara The Economic Times yang diterbitkan, Minggu (17/4), di tengah maraknya kerusuhan dengan alasan agama di berbagai daerah.

Baca juga : Menkeu Berharap INA Dapat Menarik Investasi Jangka Panjang

"Elemen pinggiran, yang tidak dapat mencerna perdamaian dan kemakmuran di negara ini, mencoba mencemarkan nama baik budaya dan komitmen inklusif India," kata Naqvi, bagian dari pemerintah nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi, yang dilansir Reuters.

Bentrokan agama pecah selama prosesi keagamaan Hindu di New Delhi, Sabtu (16/4). Insiden itu dikabarkan melukai beberapa orang, termasuk enam polisi. Itu terjadi beberapa hari setelah kekerasan serupa di tiga negara bagian India lainnya.

Baca juga : Atasi Koperasi Bermasalah, Menteri Teten Gaet Menkumham Yasonna

Dalam beberapa pekan terakhir, kerusuhan agama skala kecil telah pecah antara mayoritas Hindu dan komunitas Muslim di beberapa bagian negara.

Sementara itu beberapa mahasiswa di Ibu Kota India, New Delhi terlibat pertengkaran di kampus atas makanan non-vegetarian yang disajikan di asrama selama sepekan. Suguhan itu dianggap menguntungkan umat Hindu.

Baca juga : Fokus Kerja, Jokowi Larang Menteri Bicara Perpanjangan Jabatan Presiden

"Bukan tugas pemerintah untuk memberi tahu orang-orang apa yang harus dimakan atau tidak. Setiap warga negara memiliki kebebasan di negara ini untuk makan makanan pilihan mereka," ujar Naqvi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.