Dark/Light Mode

Muslim India Berjumlah 200 Juta, Menteri India Sangkal Intoleransi Meningkat

Minggu, 17 April 2022 16:38 WIB
Seorang warga India memegang plakat selama unjuk rasa memprotes meningkatnya kejahatan rasial dan kekerasan terhadap Muslim di negara itu, di New Delhi, India, Sabtu, 16 April 2022. (Reuters/Anushree Fadnavis)
Seorang warga India memegang plakat selama unjuk rasa memprotes meningkatnya kejahatan rasial dan kekerasan terhadap Muslim di negara itu, di New Delhi, India, Sabtu, 16 April 2022. (Reuters/Anushree Fadnavis)

 Sebelumnya 
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintahan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata yang dipimpin Modi telah mendorong kelompok-kelompok agama garis keras untuk mengambil tindakan yang mereka katakan membela agama Hindu.

Awal bulan ini, sebuah kontroversi meletus atas mahasiswa Muslim yang mengenakan jilbab ke sekolah di negara bagian Karnataka selatan, Bengaluru. Partai-partai oposisi India secara terbuka menyuarakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. 

Baca juga : Menkeu Berharap INA Dapat Menarik Investasi Jangka Panjang

Mereka menilai, India, yang didominasi oleh umat Hindu tetapi dengan minoritas yang cukup besar termasuk lebih dari 200 juta Muslim, menjadi kurang toleran di bawah rezim Modi.

“Tidak ada larangan hijab di India. Seseorang bisa memakai hijab di pasar dan tempat lain. Tapi setiap perguruan tinggi atau institusi memiliki aturan berpakaian, disiplin dan sopan santun. Kami harus menerima ini. Jika Anda tidak menyukainya, Anda bisa melakukannya. pilih lembaga yang berbeda," cetus Naqvi.

Baca juga : Atasi Koperasi Bermasalah, Menteri Teten Gaet Menkumham Yasonna

Ia menambahkan, Kementerian Urusan Minoritas bukanlah Kementerian Urusan Muslim. Ada Islam, Jain, Kristen, Sikh, Parsis (Zoroaster), dan Buddha. "Di India, Hindu, Muslim, Sikh, Kristen setiap komunitas hidup berdampingan secara damai. Keyakinan dan keyakinan setiap komunitas harus dihormati,"  tandasnya. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.