Dark/Light Mode

Cegah Bernasib Seperti Rusia Vs Ukraina

China Dan Vietnam Sepakat Lawan Provokasi Amerika

Senin, 18 April 2022 08:00 WIB
Menteri Luar Negeri China Wang Yi (kanan) dan Menlu Vietnam Bui Thanh Son melakukan pembicaraan di telepon, Kamis, 14 April 2022.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi (kanan) dan Menlu Vietnam Bui Thanh Son melakukan pembicaraan di telepon, Kamis, 14 April 2022.

 Sebelumnya 
Pembicaraan keduanya menandai 20 tahun penandatanganan Declaration on the Conduct (DOC). DOC mendorong disepakatinya tata perilaku atau Code of Conduct (COC) di Laut China Selatan.

“Kita harus mengambil kesempatan ini untuk mencapai kesepakatan awal COC guna memberikan jaminan yang lebih kokoh bagi perdamaian dan stabilitas jangka panjang di Laut China Selatan,” kata Wang dilansir Global Times.

Baca juga : Perusahaan Farmasi Global Stop Peredaran Botox Di Rusia, Putin Kena Dampak?

Menlu Bui Thanh Son menyatakan, Vietnam siap untuk bersama-sama China mengimplementasikan DOC agar tercapai kesepakatan awal COC dalam menjaga stabilitas perdamaian di Laut China Selatan. Selain itu, Wang Yi mengatakan, China akan terus menyediakan vaksin Covid-19 lebih banyak untuk Vietnam.

Sedangkan bagi Vietnam, lewat pernyataan Bui Thanh Son mengatakan, hubungan dengan China sebagai prioritas utama kebijakan luar negeri.

Baca juga : China Puji Indonesia

Menurut Profesor di Institute of International Relations, China Foreign Affairs University (CFAU), Li Haidong, China dan Vietnam akhirnya menyadari bahwa hubungan tetangga tak dapat dipisahkan. Untuk itu, kedua negara yang sempat berbeda pendapat terkait perbatasan ini, bersepakat demi memastikan keamanan bersama.

Langkah ini, diharapkan bisa menjaga ketertiban dan stabilitas kawasan, sekaligus terjadi timbal balik ekonomi. Li Haidong juga menyebut, dengan disepakatinya COC, akan melahirkan kerja sama yang lebih lancar untuk menghalau taburan benih perselisihan dari AS.

Baca juga : G20 Fokus Kerja Sama Politik Bukan Jadi Panggung Politik

Mengakhiri analisis, Li menuding AS saat ini sedang berupaya merusak kerja sama anggota ASEAN dengan China. Baik di tingkat ekonomi maupun keamanan. “Ini adalah manifestasi dari mentalitas Perang Dingin, yang telah menyebabkan konflik militer di Eropa,” jelas Li Haidong. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.