Dark/Light Mode

2 Hari, 10 Orang Tewas

Covid Di China Ngamuk Lagi

Kamis, 21 April 2022 08:05 WIB
Suasana Shanghai saat lockdown demi mewujudkan program nol Covid. (Foto AFP/Hector Retamal)
Suasana Shanghai saat lockdown demi mewujudkan program nol Covid. (Foto AFP/Hector Retamal)

 Sebelumnya 
Di Provinsi Jiangxi, Provinsi Anhui dan Provinsi Shandong, cakupan vaksinasi lengkap untuk lansia bahkan telah mencapai 90 persen. Sedangkan di Kota Chongqing, Provinsi Henan, dan Provinsi Hubei telah mencapai 85 persen.

Data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyebutkan, warga berusia di atas 60 tahun yang mendapatkan vaksin dosis lengkap secara nasional mencapai 79 persen.

Baca juga : Harry Kane Belum Tergantikan Di Timnas Inggris

Sampai saat ini, Kota Shanghai masih menjalani lockdown, meski beberapa industri sudah mulai beroperasi secara terbatas. Pemerintah pun meminta kerja sama masyarakat agar mau melakukan tes kesehatan ke sebagian besar populasi. Ini upaya ketika kota itu menurunkan transmisi komunitas ke nol setelah lebih tiga pekan menjalani lockdown.

Permintaan itu datang karena beberapa orang menolak untuk bergabung dalam tes PCR karena kelelahan dan takut bahwa di dalam antrean justru menempatkan mereka pada risiko infeksi yang lebih besar.

Baca juga : Senang Deh Kalau Ada Vaksin Covid Untuk Balita

Warga berbagi cerita di media sosial tentang bus yang membawa warga positif Covid ke karantina, termasuk bayi dan orang tua. Hal ini memicu kecemasan di masyarakat tentang tindakan kejam yang dirancang untuk sepenuhnya menghentikan penyebaran virus.

China, tempat virus Corona pertama kali diidentifikasi di pusat Kota Wuhan pada akhir 2019, telah memilih kebijakan nol Covid dengan menekankan untuk mencegah penularan.

Baca juga : Aturan Covid-19 Diperketat, Warga China Frustrasi

“Dengan melakukan beberapa putaran pengujian PCR berturut-turut, kami akan dinamis mendeteksi kasus positif sedini mungkin. Ini akan membantu kami mencapai nol Covid di tingkat komunitas lebih cepat,” kata pejabat kesehatan Kota Hu Xiaobo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.