Dark/Light Mode

Hubungan Makin Membaik

Israel Dan Turki Bidik Kerja Sama Teknologi Bersih

Selasa, 10 Mei 2022 19:32 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto AFP/Mustafa Kamaci)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto AFP/Mustafa Kamaci)

 Sebelumnya 
Lilian menjelaskan, konferensi tersebut menawarkan para peserta, termasuk perusahaan Turki, perusahaan Israel, dan perusahaan internasional lainnya, kesempatan untuk memamerkan produk-produk canggih dan berteknologi tinggi.

Perdagangan antara Turki dan Israel biasanya berkembang di industri teknologi, tekstil, makanan dan kimia. Volume perdagangan mencapai 8 miliar dolar AS tahun lalu. Israel adalah tujuan ekspor terbesar kesembilan untuk Turki.

Sebelumnya, Majelis Eksportir  Turki, bersama dengan perwakilan dari sekitar 100 perusahaan Turki, mengunjungi Israel pada Maret lalu untuk membangun periode baru hubungan bilateral di bidang ekonomi. Lillian mengatakan, delegasi serupa dari perwakilan bisnis dari Israel juga merencanakan kunjungan ke Turki.

Presiden Israel Isaac Herzog juga mengunjungi Turki pada 9-10 Maret, menandai tonggak bersejarah dalam membangun hubungan kembali dengan Turki.

Baca juga : Dukung Akselerasi Proyek Strategis Nasional, PIS Dan GRR Tuban Teken HoA Kerja Sama

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, kunjungan bersejarah Presiden Israel ke Turki bertujuan untuk menghidupkan kembali dialog politik bilateral berdasarkan kepentingan bersama antara kedua negara.

Hubungan antara Turki dengan Israel memang sering menimbulkan polemik. Keretakan tersebut dimulai ketika 10 Aktivis Turki dibunuh pasukan Israel di kapal Mavi Marmara, sebuah kapal yang memasok bantuan logistik kepada warga Palestina pada 2010.

Akibat masalah itu, di tahun berikutnya Pemerintah Turki mengusir diplomat Israel dari negaranya setelah PBB mengeluarkan laporan bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan itu.

Pada Maret 2013, Perdana Menteri Israel saat itu, Benjamin Netanyahu menelepon Erdogan atas saran dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk meminta maaf atas peristiwa di Kapal Mavi Marmara.

Baca juga : Libur Lebaran, Layanan Terminal Petikemas Tetap Beroperasi

Pada 2016, hubungan kedua negara sempat membaik, yakni Turki dan Israel saling mengembalikan Duta Besar mereka di masing-masing negara.

Namun pada Mei 2018, hubungan mereka kembali retak setelah Israel terbukti membunuh 60 warga Palestina yang tengah menggelar aksi menolak kebijakan AS yang membuka kedutaan besar di Yerusalem.

Turki menggambarkan peristiwa itu sebagai genosida, dan menyebut Israel sebagai negara Teroris. Turki akhirnya mengusir Diplomat Senior Israel, dan Israel melakukan hal yang sama terhadap Diplomat senior Turki.

Pada Januari 2021, Israel, Yunani, dan Siprus menandatangani kesepakatan untuk membangun pipa untuk membawa gas alam ke Eropa, namun kesepakatan itu ditentang  Turki dan kemudian dihentikan.

Baca juga : Gibran Dan Sahroni Kini Merasa Serasi

Pada November 2021, Turki membebaskan pasangan Israel yang telah ditangkap karena memotret kediaman Erdogan di Istanbul dan dituduh memata-matai. Di tahun yang sama, dialog antara pemimpin kedua negara kembali dilakukan.

Pada Februari 2022, Presiden Erdogan mengatakan bahwa Turki dan Israel bisa bekerja sama, membawa gas alam milik Israel ke daratan Eropa. Maret 2022, Herzog berkunjung ke Turki. Di bulan sama, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan, hubungan Turki-Israel tidak akan mengabaikan komitmennya terhadap negara Palestina.*** 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.