Dark/Light Mode

Merasa Terancam, Istri Penguasa Dubai Sembunyi di Inggris

Rabu, 3 Juli 2019 12:02 WIB
Putri Haya (Foto Loveindubai)
Putri Haya (Foto Loveindubai)

RM.id  Rakyat Merdeka - Putri Haya Bint al-Hussein, istri penguasa Dubai, Sheikh Mohammed Al Maktoum, tengah bersembunyi di London, Inggris. Saudara tiri Raja Yordania, Abdullah itu merasa nyawanya terancam.

Menurut situs web BBC, Haya (45) bersembunyi di London setelah keretakan hubungannya dengan suami. Dia melarikan diri pada awal tahun ini ke Jerman untuk mencari suaka. Kini, dia tinggal di sebuah rumah seharga 107 juta dolar AS (sekitar Rp1,5 triliun) di Kensington Palace Gardens, London pusat. Dia tengah mempersiapkan gugatan hukum di Pengadilan Tinggi.

Haya menikahi Sheikh Mohammed pada 2004. Dia tercatat menjadi istri keenam. Setelah pelarian Haya, suaminya mengunggah sebuah puisi bernada amarah di akun Instagramnya dan menuduh seorang perempuan, yang tak ia sebut namanya, telah melakukan pengkhianatan.

Baca juga : DPD RI Komitmen Dukung Investasi Rusia di Indonesia

Apa yang membuatnya melarikan diri dari kehidupan mewahnya di Dubai? Sejumlah sumber yang dekat dengan Putri Haya mengatakan, ibu dua anak itu menemukan sejumlah fakta yang menggelisahkan terkait kepulangan misterius Sheikha Latifa. salah satu anak perempuan sang penguasa, ke Dubai tahun lalu.

Latifa melarikan diri dari Uni Emirat Arab (UEA) lewat jalur laut dengan bantuan seorang pria asal Prancis, namun kemudian dicegat sejumlah orang bersenjata di lepas pantai India dan kembali ke Dubai. Putri Haya saat itu, bersama dengan mantan presiden Irlandia Mary Robinson, melindungi reputasi Dubai atas insiden tersebut.

Pemerintah Dubai mengatakan, pelarian Sheikha Latif rawan eksploitasi. Kini, dia aman di Dubai. Namun sejumlah pegiat HAM menyatakan, Latifa diculik secara paksa di luar kehendaknya. Sejak saat itu, diduga, Putri Haya mengetahui sejumlah fakta baru tentang kasus itu dan sebagai akibatnya dimusuhi dan menerima tekanan dari keluarga besar sang suami hingga akhirnya merasa tak lagi aman berada di sana.

Baca juga : Kena Aliran Massa Dingin Australia, Embun di Dieng Membeku

Radha Stirling dari Detained in Dubai mengkhawatirkan situasi di Uni Emirat Arab. LSM  berbasis di Inggris dibentuk untuk membantu orang-orang yang menjadi korban ketidakadilan di Uni Emirat Arab.

"Kita tahu bahwa Putri Latifa melarikan diri dari rumahnya untuk mencari suaka dan mengklaim mengalami pelecehan. Kini, Putri Haya juga meninggalkan negara itu. Jelas ini menimbulkan pertanyaan serius tentang apa yang mendorongnya untuk melarikan diri," tutur Stirling.

Kedutaan Besar UEA di London menolak berkomentar tentang isu yang mereka anggap merupakan masalah pribadi antara kedua belah pihak. Meski demikian, terdapat unsur yang lebih luas terkait masalah ini. Haya, yang menimba ilmu di Bryanston School di Dorset kemudian di Universitas Oxford, diduga ingin menetap di Inggris. Jika sang suami memintanya kembali, maka hal ini akan menyebabkan masalah diplomatik yang memusingkan Inggris, yang memiliki kedekatan dengan UEA.

Baca juga : KPK Periksa Wali Kota Dumai Sebagai Tersangka

Kasus ini juga membuat tidak nyaman Yordania, berhubung Putri Haya merupakan saudari tiri Raja Abdullah dari Yordania. Hampir seperempat juta warga Yordania bekerja di UEA, mengirim uang dari sana. Yordania tak ingin merusak hubungannya dengan Dubai. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.