Dark/Light Mode

Belum Ada Yang Seperti Jokowi 

Berani Datangi Negara Bertikai Sekali Jalan

Sabtu, 2 Juli 2022 06:30 WIB
Presiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membicarakan perdamaian Rusia-Ukraina. (Foto: Twitter Jokowi)
Presiden Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membicarakan perdamaian Rusia-Ukraina. (Foto: Twitter Jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keberanian Presiden Jokowi mendatangi Ukraina dan Rusia yang sedang perang terus menuai pujian, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Karena, sampai sekarang belum ada pemimpin di dunia, baik Amerika, Eropa dan Asia, yang berani mendamaikan secara langsung Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin hanya dalam satu waktu perjalanan.

Sejak perang meletus akhir Februari lalu, sebenarnya seruan agar Rusia-Ukraina berdamai sudah banyak digaungkan. Namun , kebanyakan ajakan damai itu hanya sebatas seruan, bukan tindakan. Kalaupun ada yang datang untuk berdialog langsung, itu pun dilakukan pada 1 negara saja. Cuma ke Ukraina saja, atau hanya ke Rusia saja.

Sebut saja Turki dan Israel, dua negara yang dikenal mempunyai hubungan erat dengan Rusia maupun Ukraina. Mereka berusaha mendamaikan, tapi tidak berhasil juga.

Baca juga : Fadel Uraikan Peluang Keberhasilan Jokowi Damaikan Rusia-Ukraina

Setelah perang Rusia vs Ukraina berlangsung lebih dari 4 bulan, Jokowi lalu muncul membawa harapan baru. Jokowi yang saat ini menjadi Presidensi G20, mengaku siap menjadi juru damai bagi Rusia dan Ukraina. Bahkan, Jokowi menyatakan kesiapannya untuk datangi langsung kedua negara, demi bertemu Presiden Ukraina dan Presiden Rusia.

Rencana Jokowi itu langsung menjadi sorotan publik, termasuk pembicaraan dunia. Media internasional rame-rame menyoroti keberanian Jokowi yang akan datang langsung ke negara yang masih jadi medan peperangan. Termasuk, keberanian untuk bertemu Presiden Putin demi menyerukan perdamaian.

Meskipun sempat ada yang meragukan, kenyataannya Jokowi sudah melakukan itu. Pada Rabu (29/6) sore, Jokowi bertemu dengan Presiden Zelenskyy. Dalam pertemuan yang cukup singkat itu, Jokowi menawarkan diri kepada Zelenskyy untuk menjadi “The Messenger”. Sang Pembawa Pesan. Usai pertemuan dengan Zelenskyy, malamnya Jokowi langsung berangkat ke Rusia untuk bertemu Presiden Putin.

Baca juga : Presiden Jokowi Dan Ibu Negara Iriana Tiba Di Jerman

Kamis (30/6) sekitar pukul 15.30 waktu setempat, Jokowi tiba di Istana Kremlin, tempat Putin berkantor. Tanpa banyak basa-basi, keduanya langsung melakukan pertemuan. Kepada Putin, Jokowi menawarkan diri sebagai jembatan penghubung antara Rusia dan Ukraina untuk melakukan dialog menuju perdamaian.

Memang, usai kunjungan Jokowi itu, misi perdamaian yang diupayakan Jokowi belum terwujud. Putin masih menyerang Ukraina. Namun, ada hasil yang dicapai Jokowi usai bertemu Putin. Salah satunya, jaminan dari Putin untuk membuka pintu ekspor Ukraina lewat jalur laut. Atas keberhasilan itu, Jokowi mendapat banyak pujian.

Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko ikut memberikan acungan jempol kepada Jokowi. Mantan aktivis ini mengatakan, Jokowi membawa misi besar saat bertemu Zelenskyy dan Putin. Yakni, mencegah ratusan juta orang terutama di negara berkembang kelaparan akibat mahalnya harga pangan dan pupuk. 

Baca juga : Sebelum Reshuffle, Jokowi Kumpulkan Para Ketum Partai Koalisi

Meski belum damai, kata dia, hasilnya  cukup membanggakan. Jokowi sangat diterima oleh Zelenskyy dan Putin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.