Dark/Light Mode

Dulu Miskin, Kini Kaya Raya

Biden Bakal Capres AS Demokrat Paling Tajir

Kamis, 11 Juli 2019 09:58 WIB
Joe Biden (kanan) bersama sang istri, Jill, saat mengisi acara seminar di Pennsylvania Februari lalu. (Foto : Washington Post Photo).
Joe Biden (kanan) bersama sang istri, Jill, saat mengisi acara seminar di Pennsylvania Februari lalu. (Foto : Washington Post Photo).

RM.id  Rakyat Merdeka - Roda itu berputar. Mantan Wapres Amerika Serikat (AS) Joe Biden pernah mengalami kesulitan finansial. Kini, dia menjadi kandidat capres AS paling tajir dengan penghasilan 15 juta dolar AS atau sekitar Rp 213 miliar, dalam dua tahun terakhir.

Bahkan karena miskin, Biden dijuluki sebagai ‘middle class Joe’ atau ‘Joe si kelas menengah.’ Dalam kampanyenya, Oktober lalu, Biden mengatakan dia adalah kelompok kelas menengah karena dia adalah sosok biasa saja. “Saya tahu negara ini dijalankan orang biasa yang bisa melakukan hal luar biasa,” ujar Biden saat itu. 

Namun, kini julukan itu nampaknya tidak cocok lagi disematkan padanya. Menurut tim kampanye Biden, mayoritas penghasilan Biden dan sang Istri, Jill, dari buku biografi dan undangan mengisi talk show dan seminar.

Jumlah penghasilan Biden dipublikasikan setelah tim kampanyenya menyerahkan rincian pemasukan untuk syarat ikut kompetisi capres 2020. “Biden berjanji, jika dia akan menjadi kandidat pejabat tinggi negara, dia akan menyerahkan catatan pajak, keuntungan finansial dan informasi yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin,” terang tim kampanye Biden dikutip Yahoo, kemarin.

Baca juga : Dua Tahun Tinggalkan Kursi Wapres AS, Biden Makin Tajir Melintir

Berdasarkan catatan penghasilan, Biden meraup lebih dari 10 juta dolar AS (Rp 141 miliar) dari penjualan buku berjudul ‘Promise Me, Dad’ yang isinya dia tulis setelah menyelesaikan tugasnya sebagai wapres pada 2017. Jill juga mendapat pemasukan lebih dari 3 juta dolar AS (Rp 42 miliar) pada 2018 untuk penjualan buku berjudul ‘Where the Light Enters.’

Pada 2017, kedua pasangan Biden itu mengumpulkan 11 juta dolar AS (Rp 155,4 miliar) pada 2017. Selanjutnya, pada 2018, mereka mengumpulkan hampir 4,58 juta dolar AS (Rp 64 miliar).

Selain penjualan buku, Biden juga dibayar 776 ribu dolar AS (Rp 11 miliar) untuk mengajar di University Pennsylvania. Jill juga mendapat pemasukan sebesar 900 ribu dolar AS (Rp 12,8 miliar) untuk mengajar di Northern Virginia Community College. Tak hanya itu, Biden juga memegang uang tunai 500 ribu hingga 1,2 juta dolar dan membentuk perusahaan holding dengan modal antara 500 ribu dolar hingga 5 juta dolar AS.

Untuk acara seminar. Biden laris. Pernah mengisi 47 acara, 30 di antaranya berkaitan dengan buku yang dia terbitkan. Total pendapatannya dari acara itu mencapai 4,29 juta dolar AS (Rp 60 miliar). Biden juga dibayar 234.820 dolar AS (3,3 miliar) untuk satu sesi acara seminar dan acara tur bukunya. Jill juga mendapat sebesar 700 ribu dolar AS (9,8 miliar) ketika mengisi 18 acara.

Baca juga : Elektabilitas Demokrat Tergerus

Pendapatan sebanyak ini membuat Biden berada di antara calon capres AS yang ada dalam populasi 1 persen orang tajir melintir di AS. 

Senator Kamala Harris dari California dan suaminya melaporkan penghasilan tertinggi berikutnya, menghasilkan 3,4 juta dolar (Rp 48 miliar) selama dua tahun itu.

Berada di posisi satu persen itu, bisa jadi kekhawatiran bagi Biden karena kondisinya kini tidak sejalan dengan para pemilih yang ia idamkan. Tentu saja, Tuan Biden tidak sendirian: Tiga rival terdekatnya dalam jajak pendapat: Harris, Senator Bernie Sanders dari Vermont dan Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts semuanya juga miliarder. Bahkan kandidat terbaru Tom Steyer, adalah miliarder. 

Perbedaan mencolok terlihat saat Biden masih menjabat sebagai senator. Dia malah termasuk salah satu politisi termiskin. Berdasarkan catatan pajak yang dia serahkan pada 2008, gaji Biden sebesar 164.200 dolar AS (2,6 miliar) sudah termasuk upahnya sebagai pengajar di Widener University. Dia juga mendapat tambahan pemasukan sebesar 112.500 dolar AS (Rp 1,5 miliar) dari penjualan awal ‘Promises to Keep: On Life and Politics.’

Baca juga : Mantap, Jenderal Tito

Pada 2014, Biden memiliki pemasukan negatif sebesar 947 ribu dolar AS (Rp 13,3 miliar). Kemudian, berdasarkan analisis Center for Responsive Politics, pendapatan Biden dan istri pada 2016 menjadi 396 ribu dolar AS (Rp 5,5 miliar).

Biden pernah mengaku khawatir tidak bisa menopang kehidupan keluarganya saat dia menjabat sebagai wapres di periode kedua.

Dalam sebuah wawancara, Biden bahkan mengaku pernah ditawari Presiden Barack Obama bantuan finansial. Saat itu, Biden curhat ingin menjual kediamannya di Delaware untuk biaya pengobatan putranya, Beau, yang terkena stroke.

Meski sudah pulih dari stroke, pada Mei 2015, Beau Biden wafat setelah berjuang dengan kanker otak yang dideritanya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.