Dark/Light Mode

Pekerja Migran Terdampak Krisis Politik

Lindungi WNI Di Sri Lanka

Sabtu, 16 Juli 2022 07:50 WIB
Pengunjuk rasa di Sri Lanka menduduki Istana Presiden. (Foto: Abhishek Chinnappa/Getty Images)
Pengunjuk rasa di Sri Lanka menduduki Istana Presiden. (Foto: Abhishek Chinnappa/Getty Images)

 Sebelumnya 
“Database KBRI terdapat 340 WNI yang menetap di Sri Lanka. Mayoritas pekerja migran yang bekerja di sektor pariwisata dan juga konsumsi. Semuanya alhamdulillah dalam keadaan baik dan termonitor kondisinya oleh KBRI,” ujar Judha dalam keterangannya, kemarin.

Judha menyebut, mayoritas Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Sri Lanka dijamin oleh perusahaan. Sehingga, kebutuhan pangan, transportasi hingga akomodasi terjamin. Namun, ada 16 WNI paling terdampak krisis, sehingga pihaknya telah mengirimkan bantuan logistik dan finansial.

Baca juga : Pemerintah Pastikan 340 WNI Di Sri Lanka Aman

“Tidak semuanya menerima bantuan logistik dan finansial. Ada 3 WNI yang mendapat bantuan finansial lantaran berada di luar kota,” imbuhnya.

Judha menambahkan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan KBRI Kolombo untuk memantau keadaan WNI di negara tersebut, dan memastikan tidak ada yang terlibat unjuk rasa di Kolombo.

Baca juga : Gus Jazil: Koalisi PKB-Gerindra Makin Joss, Mesin Politik Langsung Pada Greng

Judha menuturkan, pada 9 Juli telah terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran di Sri Lanka dan berhasil menduduki Istana Presiden. Terdapat sejumlah korban luka, namun hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban dari WNI, ataupun WNI yang terlibat dari unjuk rasa tersebut.

“Kami minta membatasi perjalanan di luar rumah selama aksi unjuk rasa berlangsung, dan menghindari kerumunan massa tempat tempat konsentrasi aksi unjuk rasa,” kata dia.

Baca juga : 5 Lokasi SIM Keliling Polda Metro 30 Juni, Cek Di Sini

Diketahui, Sri Lanka saat ini tengah dihadapi situasi krisis. Sri Lanka dihadapi kelangkaan bahan bakar. Banyak kendaraan yang ditinggalkan berderet-deret di jalan-jalan dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Sementara, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah meninggalkan negaranya ke Maladewa pada Kamis (14/7). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.