Dark/Light Mode

Big Ideas Seminar, Women in Business

Masih Sedikit Yang Berhasil Puncaki Karier, Perempuan Indonesia Jangan Takut Maju

Kamis, 18 Juli 2019 21:35 WIB
CEO Sintesa Group yang juga Wakil Ketua KADIN Shinta Kamdani (tengah) dan President Director Blue Bird Group Noni Purnomo dalam Big Ideas Seminar, Women in Business, yang digelar Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Kamis (18/7). (Foto: Firsty Hestyarini/Rakyat Merdeka)
CEO Sintesa Group yang juga Wakil Ketua KADIN Shinta Kamdani (tengah) dan President Director Blue Bird Group Noni Purnomo dalam Big Ideas Seminar, Women in Business, yang digelar Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Kamis (18/7). (Foto: Firsty Hestyarini/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seiring perkembangan zaman, jumlah wanita Indonesia yang mengakses pendidikan tinggi, terus mengalami peningkatan. Begitu pula jumlah perempuan yang berkarier di perusahaan. Namun sayangnya, jumlah wanita Indonesia yang menduduki posisi strategis di perusahaan, masih sangat sedikit.

Fenomena ini disorot oleh Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group yang juga menjabat Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN).

"Jumlah perempuan yang berhasil memuncaki karier di Indonesia, semakin sedikit. Nggak sampai lima persen. Ini ada apa? Padahal, kita punya banyak potensi" ujar Shinta, dalam Big Idea Seminar, Women in Business, yang diselenggarakan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Kamis (18/7). 

Baca juga : Menag : Mari Kita Tunjukkan Indonesia Yang Damai Dan Rukun

Shinta yang kini menjadi Presiden Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) menengarai, sejumlah faktor yang kerap membatasi perempuan Indonesia untuk maju menduduki puncak karier antara lain adalah ketakutan gagal membina rumah tangga karena sibuk bekerja. Sehingga, banyak di antara mereka yang menolak naik jabatan. 

"Padahal, itu bisa disiasati dengan konsep work life balance. Kita harus bisa seimbang dalam menjalankan tugas pekerjaan, tugas sebagai ibu, dan tugas sebagai istri. Kita harus mampu menempatkan diri. Saya misalnya, ke mana pun pergi, saya masih meminta izin kepada suami," tutur ibu empat anak, yang masuk daftar 50 pebisnis perempun paling berpengaruh Asia versi majalah Forbes Asia tahun 2012 ini.

"Kita harus bisa breaking the glass ceiling (meniadakan segala kendala yang membatasi karier, red). Kita harus punya optimisme mampu menapaki posisi puncak, tanpa sejumlah privileges. Tunjukkan bahwa kita punya kemampuan. Dalam hal ini, network dan support system sangatlah menentukan. Terutama, dari perusahaan tempat mereka bekerja," imbuh Shinta.

Baca juga : Penggemar Seni Ditunggu Di Acara Peru Cultura

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama President Director Blue Bird Group Noni Purnomo juga berbagi tips sukses bagi kaum wanita, dalam menapaki bisnis ataupun karier di perusahaan. Salah satu tipsnya adalah kepiawaian memadukan unsur feminin yang memang secara kodrat dimiliki oleh seorang wanita, dengan karakter maskulin yang mampu memberikan ketegasan sehingga bisa mendapatkan respek. 

"Industri taksi itu kan identik dengan dunia laki-laki, yang kadang sering rebutan pangkalan. Berantemnya fisik. Di era tahun 1980-an, kalau Blue Bird mau buka di kota-kota kecil, itu sering ada demo dari pengusaha-pengusaha lokal. Sering sekali, saya cuma perempuan sendiri dalam sebuah ruangan, yang isinya kumpulan laki-laki yang siap perang untuk menyelesaikan masalah itu. Apakah saya merasa terintimidasi? Ya. Tapi kan kita nggak boleh nyerah. Sebagai seorang perempuan, kita akan punya naluri keibuan, di mana yang penting kita ingin memberikan solusi terbaik. Jadi, kita datang dengan senyum-senyum, bukan dengan muka geram. Sehingga, mereka akhirnya melunak. Jadi, kita harus memadukan unsur feminin dan maskulin pada saat yang tepat," terang ibu tiga anak, yang masuk daftar 99 Most Powerful Women versi Global Asia tahun 2017 dan Power Women in Asia versi Forbes tahun 2015. 

Baik Shinta ataupun Noni meyakini, sukses bagi perempuan tak hanya terbatas pada dunia kerja. Apa pun peran yang diambil, apakah itu menjadi ibu rumah tangga, pebisnis, ataupun wanita karier sama sekali tak jadi soal. Yang penting, perempuan harus terus menggali potensinya, dan jangan menyerah untuk maju.

Baca juga : Bos Louis Vuitton Geser Bill Gates Dari Posisi Orang Terkaya Kedua Di Dunia

Big Ideas adalah seri seminar yang diselenggarakan Kedutaan Besar Australia Jakarta yang mengeksplorasi aneka topik kontemporer yang menarik bagi Indonesia dan Australia. Acara ini bertujuan untuk menghasilkan diskusi berkualitas yang berkontribusi pada pengembangan ide-ide baru, perspektif baru, dan peluang networking peserta.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan saat memberi sambutan penutup dalam acara Big Ideas Seminar, Women in Business, di Kedutaan Besar Australia, Jakarta, Kamis (18/7). (Foto: Firsty Hestyarini/Rakyat Merdeka)

"Bersama Presiden Joko Widodo, kita akan membahas masa depan kerja sama Australia dan Indonesia untuk lima tahun ke depan dan seterusnya. Kita akan membahas peran wanita dalam berbagai aspek. Kita menanti diskusi menarik seputar masalah ini. Semoga, seminar ini dapat memberikan manfaat kepada seluruh peserta yang hadir," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan dalam sambutan penutupnya. [HES]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.