Dark/Light Mode

Pakistan Kewalahan Hadapi Banjir

Pengungsi Kekurangan Makanan, Baju Dan Obat

Selasa, 30 Agustus 2022 08:35 WIB
Warga berjalan menerjang banjir di Suhbatpur, Pakistan, Minggu, 28 Agustus 2022. (Foto Reuters/Amir Hussain)
Warga berjalan menerjang banjir di Suhbatpur, Pakistan, Minggu, 28 Agustus 2022. (Foto Reuters/Amir Hussain)

 Sebelumnya 
Dia menambahkan, banyak lahan tanaman yang siap panen telah musnah akibat banjir. Padahal, hasil panen tersebut adalah sumber pendapatan mayoritas warganya.

“Jelas ini akan berpengaruh pada situasi ekonomi secara keseluruhan,” ujarnya.

Sebelum diterjang banjir, kondisi Pakistan sedang tidak baik. Negara Asia Selatan itu sudah berada dalam krisis ekonomi, menghadapi inflasi yang tinggi, mata uang yang terdepresiasi dan defisit transaksi berjalan.

Pekan ini, IMF akan memutuskan apakah akan mengelu￾arkan 1,2 miliar dolar AS (Rp 17,8 triliun) sebagai bagian dari program bailout (dana talangan) Pakistan tahap ketujuh dan kedelapan.

Baca juga : Bikin Konsumen Nyaman, Mitsubishi Hadirkan Layanan Darurat

“Ke depan, saya berharap tidak hanya IMF, tetapi komunitas internasional dan badan-badan internasional mau membantu kami bangkit dari bencana ini,” lanjut Bhutto-Zardari.

Pemerintah Pakistan sebelumnya telah mengumumkan keadaan darurat untuk menangani banjir musim hujan ini. Para pejabat setempat mengatakan, banjir tahun ini sebanding dengan banjir 2010, yang tercatat sebagai yang terburuk ketika sedikitnya 2.000 orang tewas dan nyaris seperlima wilayah Pakistan terendam banjir.

Pakistan berada di urutan kedelapan dalam Indeks Risiko Iklim Global, daftar yang disusun LSM lingkungan Germanwatch dengan memasukkan negara-negara yang dianggap paling rentan terhadap cuaca ekstrem yang dipicu perubahan iklim.

WNI Aman

Baca juga : Hadir Di RS Mentari, Morula IVF Tangerang Maksimalkan Layanan Ibu Dan Anak

Melihat situasi terkini di Pakistan, Kementerian Luar Negeri Indonesia berkordinasi dengan Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Islamabad dan Konsul Jenderal RI di Karachi.

Berdasarkan informasi dari Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Judha Nugraha, tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak banjir besar di Pakistan.

Judha mencatat, sekitar 1.267 WNI menetap di Pakistan. Mayoritas tinggal di Islamabad, Karachi, Rawalpindi, Sialkot, Gujrat, dan Peshwar.

Sejauh ini pihak KBRI Islamabad dan KJRI Karachi sudah mengirimkan imbauan kepada WNi di sana agar selalu waspada dan siaga.

Baca juga : Sayangi Mpus Kesayangan, Cleo Kenalkan Makanan Bernutrisi

“WNI diminta untuk terus memantau informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Pakistan dan Badan Meteorologi Pakistan,” terang Judha, kemarin.

Dia mengimbau agar WNI menunda perjalanan ke lokasi rawan bencana, dan menghubungi otoritas setempat serta perwakilan RI jika terjadi situasi darurat. Nomor hotline KBRI Islamabad +92 345 8571989, dan hotline KJRI Karachi: +92 300 0340346. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.