Dark/Light Mode

Konten Sindikat TPPO Seliweran Di Medsos

Sabtu, 24 September 2022 06:09 WIB
Para pembicara dalam diskusi mengenai situasi perdagangan orang di Indonesia, di Kedubes AS. Dari kiri, Direktur Eksekutif YKYU Winda Winowatan, Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah, moderator Sonya Hellen Sinombor, dan National Program Officer International Organisation for Migration (IOM) Rizki Inderawansyah. (Foto Paul Yoanda/RM)
Para pembicara dalam diskusi mengenai situasi perdagangan orang di Indonesia, di Kedubes AS. Dari kiri, Direktur Eksekutif YKYU Winda Winowatan, Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah, moderator Sonya Hellen Sinombor, dan National Program Officer International Organisation for Migration (IOM) Rizki Inderawansyah. (Foto Paul Yoanda/RM)

 Sebelumnya 
Direktur Eksekutif YKYU Winda Winowatan mengatakan, fokus YKYU ada pada pemulihan korban sex trafficking usia anak. Dia bilang, YKYU memberikan trauma informed care ke masing masing penyintas. Pihaknya juga membangun ketahanan penyintas untuk mengatasi trauma melalui konseling yang rutin, perawatan medis, pendidikan, dan pelatihan keterampilan.

Winda menjelaskan, bahwa sebagian besar penyintas memiliki Post Traumatic Stress Dissorder (PTSD), atau Gangguan Stress Pasca Trauma di usia yang sangat belia. Rata-rata penyintas di shelter milik YKYU berusia 14-16 tahun, dengan beberapa anak berusia 12-13 tahun.

Baca juga : Kemenkominfo Bagikan Tips Pemasaran Di Medsos

“Itu menjadi dasar bahwa penyintas membutuhkan konseling trauma yang konsisten dan berkesinambungan untuk pemulihan trauma,” ungkapnya.

Saat ini pihaknya menerima rujukan dari berbagai pihak. Mulai dari Kepolisian, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Sosial, serta bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang anti-trafficking lainnya.

Baca juga : Kemenag Siapkan Regulasi Cegah Kekerasan Anak Di Ponpes

Setelah penyintas dipantau, Winda menjelaskan bahwa para penyintas mengikuti program jangka panjang. Dengan tinggal selama minimal 1 tahun di shelter untuk membantu proses pemulihan.

Dalam upaya pencegahan TPPO, YKYU menerapkan satu sistem. Yaitu upaya Transit Monitor. Transit Monitor dilakukan untuk mengidentifikasi calon korban yang sedang dalam perjalanan ke tempat tujuan eksploitasi. Memberikan edukasi tentang bahaya trafficking, dan mencegah trafficking terjadi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.