Dark/Light Mode

Redam Unjuk Rasa Tolak Lockdown

China Sensor Medsos Dan Buru Demonstran

Rabu, 30 November 2022 07:07 WIB
Mahasiswa berunjuk rasa menentang lockdown di Universitas Tsinghua di Beijing, China, Senin, 28 November 2022. (Foto The Sky)
Mahasiswa berunjuk rasa menentang lockdown di Universitas Tsinghua di Beijing, China, Senin, 28 November 2022. (Foto The Sky)

RM.id  Rakyat Merdeka - Unjuk rasa menentang lockdown di China mulai mereda, seiring usaha polisi memburu pada demonstran.

Demonstrasi pecah di penjuru China sejak Jumat pekan lalu. Bahkan di Shanghai, tuntutan demonstran dengan berani mendesak pembubaran Partai Komunis China dan penggulingan Presiden Xi Jinping. Aksi ini tergolong langka di Negeri Tirai Bambu itu.

Baca juga : Sennheiser Sukses Luncurkan Seri Momentum True Wireless 3

Shanghai merupakan kota terparah yang menerapkan lockdown di tengah program nol Covid China. Di Beijing, polisi menangkap beberapa orang yang ikut demonstrasi pada akhir pekan lalu untuk dimintai keterangan.

Petugas juga berjaga-jaga di pusat lokasi demonstrasi di Beijing, Senin (28/11) malam, guna mencegah perkumpulan massa.

Baca juga : Messi Dan Neymar Mau Kudeta

“Kami semua mati-matian menghapus riwayat chat. Ada banyak polisi. Mereka datang memeriksa kartu tanda penduduk salah satu teman saya, kemudian mereka membawanya pergi. Kami tidak tahu kenapa. Beberapa jam kemudian mereka membebaskannya,” kata seorang pengunjuk rasa di Beijing.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.