Dark/Light Mode

Eksklusif Dengan Duta Besar Ukraina Untuk RI, Vasyl Hamianin

Warga Ukraina Juga Ada Yang Mengungsi Ke Bali

Kamis, 22 Desember 2022 07:40 WIB
Tim Rakyat Merdeka berpose bersama Dubes Vasyl Hamianin usai wawancara eksklusif dì Kedubes Ukraina, Jakarta
Tim Rakyat Merdeka berpose bersama Dubes Vasyl Hamianin usai wawancara eksklusif dì Kedubes Ukraina, Jakarta

 Sebelumnya 
Apa Presiden Volodymyr Zelensky masih di Kiev?

Ya. Kadang dia berpergian untuk melihat lokasi yang parah mendapat serangan seperti Kherson, yang baru saja dibebaskan dari pasukan Rusia. Beliau selalu menemui pasukannya di tempat-tempat berbahaya. Jadi pasukannya tahu presiden mereka selalu ada dan tidak bersembunyi.

Mengenai kerja sama Ukraina-Indonesia. Ukraina merupakan salah satu pengimpor gandum terbesar untuk Indonesia. Kini akibat perang, pasokannya menurun drastis. Apa yang anda lakukan untuk kembali meningkatkan distri­busi gandum ke Indonesia?

Kami selalu siap bekerja sama. Kami mencari pebisnis Indonesia, yang bisa membeli dan mengatur proses pembeliannya. Kami masih menjual gandum, jagung, minyak sayur dan lainnya. Kami ter­buka untuk pasar manapun, termasuk Indonesia.

Siapapun yang siap membeli, kami sangat senang. Ini akan membantu perekonomian kami berjalan lagi. Anda bisa membeli hasil panen kami, coklat, minyaksayur. Kami punya coklat ter­baik di dunia. Apapun yang anda butuhkan dan kami bisa sediakan, kami siap.

Baca juga : Stop Perang, Dunia Perlu Plan B Dan C

Sejauh ini, hubungan Indonesia dengan Rusia masih sangat baik. Bagaimana anda melihat kedekatan ini? Indonesia juga ingin membantu Ukraina.

Ini sangat mudah dijawab. Kami tidak akan pernah mengajaratau menekan negara manapun untuk berteman dengan siapa. Untuk urusan membantu Ukraina, ini bukan urusan politik, ini ada­lah masalah kemanusiaan.

Rusia pernah menyebut bahwa perang dengan Ukraina akan selesai jika Kiev mengakuiwilayah yang diduduki Rusia sebagai wilayah bagian Rusia. Apa pendapat anda?

Ini pertanyaan mudah. Saya bisa menjawabnya sangat cepat. Jawabannya singkat. Ukraina tidak akan pernah mengakui daerah yang diduduki (sebagai bagian dari Rusia) dengan berbagai alasan. Salah satunya karenakami tidak melakukan pertukaran menggunakan wilayah kami.

Kami tidak akan menukar­kan bangsa kami, warga kami semudah itu. Apakah akan ada perkembangan atau tidak, kita lihat saja nanti. Saya yakin pasu­kan kami cukup kuat dan sangat termotivasi mengusir semua penjajah dari tanah kami.

Baca juga : Ini Kata Seskab Pramono Anung, Soal Wanita Yang Cegat Mobil Jokowi Di Bali

Rusia sudah terkenal dengan kebiasaan mereka menyebar kebohongan. Itulah yang sebe­narnya terjadi. Saya sebut ini sebagai mirror truth. Jadi, jika mereka mengatakan tidak akan menyerang, mereka pasti akan menyerang. Jika mereka bilang ‘tidak akan terjadi apa-apa,’ pasti akan terjadi sesuatu.

Bagaimana dengan pernyataan Rusia bahwa Pemer­intah Ukrainamau meng­habisi warga Ukraina yang menggunakan bahasa Rusia?

Pada dasarnya 40 persen populasi Ukraina berbahasa Rusia. Mereka menggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa ibu. Merekaberbahasa Ukraina saat di sekolah atau instansi Pemerin­tahan. Tapi mereka memakai ba­hasa Rusia untuk berkomunikasi sehari-hari bersama keluarga dan teman.

Rusia mengatakan, perang akan berakhir jika Barat dan sekutunya berhenti memasok senjata untuk Ukraina. Pendapat anda?

Sekali lagi, ini pertanyaan simpel dan akan saya jawab ringkas. Ukraina tidak peduli apa yang mereka katakan. Kami sendiri yang akan memutuskan dengan siapa kami akan bekerja sama, berapa banyak dan jenis senjata apa yang akan dibeli un­tuk melindungi negara kami.

Baca juga : Kami Aktif Mengembangkan Bisnis Baru EBT

Sebenarnya, jika kami mem­beli lebih banyak senjata, lebih banyak senjata modern, perang akan berakhir dalam hitunganpekan. Jadi, ini bisa jadi pertimbangan dunia.

Jika dunia ingin perang berakhir dalam hitungan pekan, tolong kami untuk melindungi diri. Negara manapun bisa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.