Dark/Light Mode

Nyatakan Penyesalan Terhadap 12 Pelanggaran HAM Berat, Presiden Jokowi Dipuji Dubes Fadjroel

Rabu, 25 Januari 2023 21:45 WIB
Presiden Jokowi (kiri) saat bertemu Dubes Fadjroel Rachman di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/1). (Foto: Istimewa)
Presiden Jokowi (kiri) saat bertemu Dubes Fadjroel Rachman di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Duta Besar (Dubes) RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Dr. M. Fadjroel Rachman mengapresiasi Presiden Jokowi atas langkah maju dan berani yang telah dilakukan, dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

“Atas nama eksponen 1998, saya menyampaikan terima kasih atas keluarnya Keppres No:17/2022 tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu," kata Dubes Fadjroel dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/1).

Dia pun memuji sikap Presiden Jokowi, yang menyatakan penyesalan atas nama negara terhadap 12 peristiwa pelanggaran HAM Berat. Serta mengambil tindakan terukur untuk mencegahnya di masa depan.

"Pemihakan negara terhadap korban pelanggaran HAM Berat, adalah pesan terpenting dari reformasi 1998," utur Dubes Fadjroel.

Dalam kesempatan itu, aktivis reformasi tersebut juga menyampaikan salam dari Presiden Kazakhstan dan Presiden Tajikistan, untuk Presiden Jokowi.

“Saya menyampaikan salam hormat Presiden Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev kepada Presiden Jokowi, dan mengundang kunjungan kenegaraan ke Republik Kazakhstan. Selain itu, saya juga menyampaikan salam hormat Presiden Tajikistan Emomali Rahmon kepada Presiden Jokowi l, dan mengundang kunjungan kenegaraan ke Republik Tajikistan. Undangan tersebut dalam rangka menyambut 30 tahun hubungan diplomatik RI - Kazakhstan tahun 2023, serta 30 tahun hubungan diplomatik RI - Tajikistan tahun 2024," paparnya.

Baca juga : Gandeng Moeldoko, Kans Airlangga Presiden 2024 Semakin Besar

Dubes Fadjroel juga melaporkan kepada Presiden, terkait terbitnya Visa Kunjungan Saat Kedatangan (VoA) Biasa dan Elektronik (e-VoA) untuk penduduk Kazakhstan ke Indonesia.

Kebijakan tersebut dikeluarkan, setelah Dubes Fadjroel memaparkan langsung data potensi kerja sama ekonomi, sosial budaya dan politik di Kazakhstan kepada Dirjen Imigrasi Silmy Karim.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi mengapresiasi kinerja Ditjen Imigrasi dibawah kepemimpinan Silmy Karim. "Cepat sekali kerjanya Dirjen Imigrasi sekarang," kata Presiden.

Dubes Fadjroel juga menyampaikan potensi 10,4 juta turis Kazakhstan, dengan target 10 ribu turis ke Bali pada tahun 2023. Di samping melaporkan kerja sama khusus KBRI Astana dengan Kemenparekraf, yang dikepalai Sandiaga Uno untuk menarik lebih banyak turis Kazakhstan ke Indonesia.

Presiden pun meminta agar Dubes Fadjroel memperkenalkan berbagai destinasi utama lain yang ada di Indonesia, kepada masyarakat Kazakhstan.

"Perkenalkan, destinasi turis prioritas lainnya kepada turis Kazakhstan," kata Presiden.

Baca juga : Jokowi Tak Berhenti Di Kata-kata

Di bidang ekonomi, mantan Komisaris Utama PT. Adhi Karya dan Komisaris PT. Waskita Karya tersebut melaporkan kenaikan nilai perdagangan Indonesia - Kazakhstan.

“Alhamdulillah, terjadi peningkatan nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan yang cukup signifikan, yaitu dari 215 juta dolar AS pada 2021 ke 600 juta dolar AS pada 2022," beber Dubes Fadjroel.

Tahun ini, Dubes Fadjroel menargetkan, nilai perdagangan RI-Kazakhstan naik menjadi 1 miliar dolar AS. Serta mendorong investasi lebih besar ke Indonesia.

"Khususnya ke IKN, yang akan menjadi sister city Ibu Kota Astana," ucap Dubes Fadjroel.

Selain itu, Dubes Fadjroel juga melaporkan semua Agreement dan MoU yang sudah selesai dan ditargetkan pada tahun 2023.

Terkait hal ini, Presiden Jokowi meminta kepada Dubes Fadjroel, agar terus mendorong kerjasama antara Indonesia dengan Kazakhstan dan Tajikistan.

Baca juga : PBB Ikut Senang

Agreement bisnis, ekonomi, investasi, turisme, olahraga agar segera diselesaikan”, kata Presiden Jokowi.

Mengenai kerja sama internasional, Dubes Fadjroel berharap, Indonesia bisa segera menjadi anggota The Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia (CICA). Mengingat lembaga tersebut mewakili 25 persen GDP dunia dengan 28 anggota seperti Rusia, China, dan Turki.

Kepada Dubes Fadjroel, Presiden menyampaikan agar hal tersebut segera ditindaklanjuti bersama Menlu dan Kemenlu.

Mengakhiri pertemuannya, Dubes Fadjroel menyampaikan siap mengikuti arahan Presiden Jokowi terkait Pilpres 2024.

"Siapa pun yang bisa meneruskan visi Pak Jokowi, menyelesaikan IKN dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan agenda reformasi 1998, akan kami dukung sebagai eksponen reformasi 1998," tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.