Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sebelumnya
Menurutnya, Ukraina menggunakan amunisi jauh lebih cepat daripada yang dapat diberikan sekutunya. Beberapa perkiraan menyebutkan, Ukraina menembakkan 6.000 hingga 7.000 peluru artileri setiap hari. Jumlah tersebut sekitar sepertiga dari jumlah harian yang digunakan Rusia selama hampir satu tahun perang.
Berbicara menjelang pertemuan tingkat Menteri Pertahanan NATO, Stoltenberg mengatakan, waktu tunggu untuk pasokan amunisi kaliber besar meningkat dari 12 menjadi 28 bulan.
Baca juga : MedcoEnergi Bantu Pemerintah Genjot Produksi Migas Nasional
Sementara, pesanan yang dilakukan hari ini baru bisa dikirimkan dua setengah tahun kemudian. Namun adanya kesulitan itu, tidak membuat NATO menyerah untuk menghentikan Rusia lewat jalur perang.
“Jelas kita ada dalam perlombaan logistik. Kemampuan utama seperti amunisi, bahan bakar, dan suku cadang harus mencapai Ukraina sebelum Rusia dapat mengambil inisiatif di medan perang. Kecepatan akan menyelamatkan nyawa,” jelasnya.
Baca juga : Kodam IM Ungkap Kasus TPPO Rohingya, Komisi I DPR Beri Jempol
“Kita harus terus memberikan apa yang dibutuhkan Ukraina untuk menang serta mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya