Dark/Light Mode

Kedodoran Bantu Ukraina, Amunisi NATO Menipis

Kamis, 16 Februari 2023 22:38 WIB
Menteri Pertahanan Finlandia Mikko Savola (kiri) berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kedua kiri) saat menghadiri pertemuan para Menteri Pertahanan NATO di markas besar NATO di Brussels, Belgia, 15 Februari 2023. (REUTERS/Johanna Geron)
Menteri Pertahanan Finlandia Mikko Savola (kiri) berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kedua kiri) saat menghadiri pertemuan para Menteri Pertahanan NATO di markas besar NATO di Brussels, Belgia, 15 Februari 2023. (REUTERS/Johanna Geron)

 Sebelumnya 
Dia mencatat bahwa sejumlah kemajuan telah dibuat di antara sekutu NATO seperti Amerika Serikat dan Prancis, yang menandatangani kontrak baru dengan perusahaan pertahanan. Demikian juga dengan Jerman. Namun, Jerman baru mengirimkan separuh dari 30 tank Leopard 2 yang sebelumnya dijanjikan akan dikirimkan ke Ukraina untuk membantu menghadapi serangan pasukan Rusia.

Seperti dilansir AFP, kemarin, pengakuan Jerman itu disampaikan saat negara-negara NATO berjuang mengumpulkan kendaraan berat yang dijanjikan untuk Ukraina.

Baca juga : MedcoEnergi Bantu Pemerintah Genjot Produksi Migas Nasional

Terpisah, mantan jenderal Angkatan Darat Inggris sekaligus eks wakil komandan sekutu tertinggi NATO Eropa, Richard Shirreff, mengaku cemas dengan terkurasnya persediaan senjata negara-negara Barat. Shirreff mengatakan, peralatan militer negara Barat, terutama Eropa, merupakan hal yang penting bagi keamanan nasional maupun keamanan Eropa itu sendiri.

Stok senjata negara Eropa, katanya, mesti menjadi perhatian serius di tengah kekacauan perang ini.

Baca juga : Kodam IM Ungkap Kasus TPPO Rohingya, Komisi I DPR Beri Jempol

“Ini sangat penting untuk keamanan nasional dan Eropa. Anda tidak mau menunjukkan kelemahan kepada agresor potensial mana pun. Tapi pada saat yang bersamaan orang-orang perlu memahami bahwa (kekurangan amunisi) ini adalah sesuatu yang serius, sesuatu yang harus segera ditindaklanjuti,” kata Shirreff kepada CNN.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.