Dark/Light Mode

Peringati Setahun Agresi Rusia

Dubes Ukraina Bacakan Pesan Presiden Soekarno

Sabtu, 25 Februari 2023 05:00 WIB
Dubes Ukraina Vasyl Hamianin dalam peringatan satu tahun 
operasi militer khusus Rusia di Ukraina, di @america, Jakarta. (Paul Yoanda/RM)
Dubes Ukraina Vasyl Hamianin dalam peringatan satu tahun operasi militer khusus Rusia di Ukraina, di @america, Jakarta. (Paul Yoanda/RM)

 Sebelumnya 
Karena itulah, Indonesia dituntut untuk berperan. Indonesia harus berperan agar Rusia menghentikan agresinya.

“Tak cukup dengan sikap tak setuju dengan agresi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” ujar Radityo.

Untuk membuktikan peran itu, salah satunya adalah dengan menunjuk utusan khusus yang bisa menjadi mediator. Nantinya, utusan khusus itu bisa bekerja sama dengan negara lain yang juga memiliki tujuan yang sama seperti Brazil dan Meksiko.

Baca juga : Demokrat Minta Banteng Legowo

“Negara-negara itu, termasuk Indonesia, harus mau menekan Rusia untuk mundur,” katanya.

Mantan Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi menyebut, posisi Indonesia di komunitas internasional, cukup memungkinkan untuk menjadi mediator perdamaian Rusia dan Ukraina.

“Portofolio Indonesia itu bagus. Hanya saja kadang-kadang kita gamang,” ucap Yuddy.

Baca juga : Kunjungi Ukraina, Biden Tegaskan Dukungan Abadi AS Untuk Kiev

Menurutnya, politik luar negeri yang bebas dan aktif, tidak harus membuat Indonesia bersifat netral. Posisi bebas yang dimaksud adalah, tidak tergantung pada blok barat, maupun timur. Dan juga tidak tergantung pada kekuatan lain. Yang menentukan adalah kebenaran.

Selanjutnya, aktif yakni mendorong untuk menegakkan nilai-nilai internasional, membangun solidaritas. Indonesia selalu berada di pihak negara yang lemah, yang dijajah dan tertindas.

Yuddy mengatakan, Indonesia tidak membenci Israel, tapi membenci apa yang dilakukan terhadap Palestina.

Baca juga : Memperingati Pemberontakan PETA Di Lorin Sentul Hotel

“Begitu juga dengan Rusia. Indonesia tidak membenci negaranya, melainkan apa yang dilakukan negara tersebut. Kita tidak membenarkan tindakan Rusia,” tegasnya. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.