Dark/Light Mode

Catatan Kritis SBY Direspons Hasto

Demokrat Minta Banteng Legowo

Selasa, 21 Februari 2023 07:25 WIB
Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Antara)
Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Catatan kritis Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang wacana kembali ke Pemilu tertutup, direspons Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Dia bilang, SBY jangan lupakan jas merah. Tak tinggal diam, elite Demokrat pasang badan.

“Saran kami, terimalah dengan lapang dada dan ikhlas kalau pernah kalah besar di Pemilu 2009. Memang tidak semua orang punya jiwa kesatria dan ikhlas mengakui kekalahan,” ujar Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pernyataan ini merupakan reaksi atas sikap Hasto yang menyebut bahwa Partai Demokrat yang mengubah sistem Pemilu. Dari tertutup menjadi terbuka, empat bulan menjelang coblosan.

Baca juga : PKS Dan Demokrat Rasional Aja

Sikap Hasto ini merespons tulisan SBY di media sosial Facebook yang mengkritisi wacana mengubah sistem Pemilu jelang pencoblosan.

Herzaky menepis asumsi kecurangan Pemilu 2009. Kala itu, Demokrat menjadi juara pertama dengan raihan 20,85 persen suara nasional. Kemenangan itu dijamin bukan kecurangan melalui perbuahan sistem tertutup ke terbuka.

“Prof Mahfud MD menegaskan dalam berbagai kesem­patan, Pemilu 2009 tidak ada kecurangan. Beliau Ketua Mahkamah Konstitusi di era itu. Sekarang Prof Mahfud ada di kabinet Presiden Jokowi. Menko Polhukham pula,” bebernya.

Baca juga : Lantik Dirjen Imigrasi, Yasonna Minta Silmy Berantas Pungli

Partai Demokrat tetap berba­sis logika berpikir. Jika Pemilu 2024 dipaksakan mengunakan sistem proporsional tertutup, hanya mencoblos lambang par­tai, Demokrat khawatir akan muncul wakil partai bermasalah yang rekam jejaknya tidak diketahui rakyat.

Misalnya, anggota DPR dari PDIP Harun Masiku yang kini menjadi buronan kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) Anggota DPR.

“Kami ini khawatir, semakin banyak Harun Masiku-Harun Masiku bermunculan,” sindirnya.

Baca juga : Demokrat Bosan Oposisi

Soal meroketnya suara Partai Demokrat di Pemilu 2009, Herzaky menyebut itu buah kerja keras kader partai. Toh, ketika suara partainya anjlok di Pemilu 2014 dan 2019, politisi jebolan Universitas Indonesia (UI) ini menegaskan, tidak pernah menyalahkan siapapun.

“Kami tidak pernah menyalahkan, menuduh partainya Pak Hasto dibantu intelijen, dibantu aparat di bawah, di desa-desa, dibantu pegawai negeri sipil, sampai bisa menang Pemilu dua kali berturut-turut yang hanya bisa dilakukan sebelumnya di Orde Baru,” urainya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.